BinjaiNews – Di usianya yang sudah 38 tahun, sang bintang asal Myanmar berjulukan The Burmese Python itu memang telah membuktikan banyak hal lewat kariernya di panggung MMA.
Akan tetapi, Aung La juga mengetahui bahwa kariernya sebagai petarung telah berada di pengujung senja.
Aung La N Sang pun berencana untuk menutup kariernya di panggung perebutan sabuk juara kelas menengah MMA ONE Championship.
Sabuk itu sedang dipegang Malykhin, yang juga disebut sebagai petarung paling berbahaya di dunia saat ini.
Sebagai pemegang gelar juara kelas menengah MMA terlama dalam sejarah ONE Championship, Aung La juga meyakini bahwa ujian terbesar bagi Malykhin akan tiba saat dia mempertaruhkan semua sabuk emas yang dimilikinya dengan melawan para penantang yang sangat haus akan kemenangan.
“Raihan Malykhin itu cukup impresif tetapi mempertahankannya akan jauh lebih sulit,” kata Aung La.
“Tugas mempertahankan gelar di tiga divisi ini jelas akan menjadi jauh lebih berat.
Aung La sendiri tengah meraih tren tiga kemenangan beruntun setelah kekalahan terakhirnya dari sesama mantan penguasa divisi, Vitaly Bigdash.
Modal itu pun dirasanya cukup untuk sebuah kesempatan melawan sang penguasa divisi baru.
“Itulah satu-satunya alasan mengapa saya tetap bertarung, untuk kembali menjadi juara,” lanjut pemilik rekor 30 kali menang, 13 kali kalah, dan 1 kali no contest.
“Itulah alasan mengapa saya masih bertarung. Saya dapat saja pensiun sekarang tetapi hal itu takkan menyenangkan bagi kelas menengah ONE Championship.”
Bagi para penggemar, sebuah laga antara Aung La N Sang dan Anatoly Malykhin jelas akan menyajikan aksi menarik.
Mereka adalah dua pencetak penyelesaian terkejam di MMA.
The Burmese Python membawa tingkat penyelesaian 93 persen dalam 30 kemenangannya.
Di lain pihak, Malykhin telah menghentikan 14 lawannya sampai saat ini lewat tinju keras dan kunciannya.
“Jika kami akan bertarung, tak mungkin salah satu dari kami akan mundur. Kami akan memberikan aksi yang hebat,” tegas Aung La.
“Coba pikirkan itu. Setiap pertarungan yang saya jalani, saya bertarung demi penyelesaian.”
“Setiap laga yang dia jalani, dia bertarung demi penyelesaian.”
“Takkan ada kartu kuning di laga itu dan aksi kami jelas akan berlangsung panas bagi para penggemar,” sambungnya.
Walau tak lagi berumur muda, Aung La N Sang masih menunjukkan determinasi untuk merebut kembali sabuk emas kelas menengah yang dulu jadi miliknya.
Dia siap mengalahkan siapa pun untuk meraih kesempatan itu.
“Saya masih mengincar gelar itu. Saya menginginkannya karena masih memiliki rasa haus itu,” tegas Aung La.
“Saya masih ingin menjadi juara lagi dan saya masih ingin memberikan aksi hebat bagi para penggemar. Pekerjaan saya sebagai petarung profesional belum selesai,” pungkasnya.