BinjaiNews – Teka-teki masa depan Marcus/Kevin sebagai salah satu kekuatan ganda putra Indonesia masih belum menemui titik terang.
Meski nama Minions masih terdaftar dalam jajaran pemain utama pelatnas Cipayung dalam daftar promosi degradasi tahun 2024, mereka belum terlihat batang hidungnya.
Singapore Open 2023 pada Juni lalu masih menjadi penampilan terakhir mantan pasangan nomor satu dunia ini. Mereka juga tidak didaftarkan untuk tur Eropa pada bulan depan.
Tidak hanya belum ketahuan rencana pertandingannya, Marcus/Kevin kabarnya masih belum menjalani sesi latihan di pelatnas PBSI sampai saat ini.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Kepala Pelatih Ganda Putra PP PBSI, Aryono Miranat.
Aryono bahkan menuturkan bahwa sampai detik ini, dirinya pun belum bisa memastikan terkait kelanjutan duet Marcus dan Kevin.
Padahal di dunia maya telah banyak bersliweran kabar burung tentang kemungkinan juara All England dua kali ini berpisah secara permanen.
Bahkan rumor liar juga ada yang menyebutkan bahwa mungkin Marcus/Kevin akan pensiun dini. Marcus saat ini berusia 32 tahun sedangkan Kevin usianya 28 tahun.
“Soal kepastian, saya juga belum bisa memastikan. ‘Kamu cukup di sini (selesai) atau masih (mau) main terus?’, ini kan dari mereka (keputusannya),” jelas Aryono.
“Jadi, ini masih 50:50, nanti saya akan pastikan lagi ke mereka,” tandas dia.
Lama tidak bertanding juga membuat peringkat Marcus/Kevin di dalam ranking BWF juga turun drastis ke urutan 84.
Alhasil, jangankan untuk mengejar tiket ke Olimpiade Paris 2024, mendaftarkan diri ke turnamen-turnamen BWF World Tour pun sulit.
Untuk turnamen kelas Super 300 sekali pun, bukan tidak mungkin Marcus/Kevin harus merangkak dari babak kualifikasi terlebih dahulu.
Aryono belum bisa menjelaskan situasi terkini Marcus/Kevin secara gamblang. Terkait kapan akan melanjutkan latihan lagi, Aryono juga tidak bisa menjawabnya.
Adapun soal nama Marcus/Kevin yang masih tercantum di daftar tim ganda putra utama, Aryono menjelaskan karena status mereka memang masih menjadi bagian dari pelatnas.
“Kita kan kemarin ada promosi-degradasi, ya kita masukkan dulu ke sini, nanti mereka akan kasih kejelasan,” ujar Aryono.
“Nanti saya akan komunikasi, ya mungkin dalam waktu dekat ini,” ujarnya.
Daftar promosi-degradasi itu sejatinya sudah diumumkan pada 26 Januari 2024. Artinya, selama satu bulan ini, situasi perihal Marcus/Kevin tidak jelas.
Tak heran jika sampai periode tiga bulan pertama tahun ini, Marcus/Kevin tidak didaftarkan PBSi ke turnamen manapun.
“Kami juga menghormati mereka,” ujar Aryono.
“Mereka juga mungkin berpikir untuk ke depannya bagaimana, karena usia mereka, performa mereka saat ini. Apa akan terus atau tidak, kita juga tidak tahu,” kata Aryono.
“Mereka yang memutuskan apakah akan lanjut atau berhenti. Nanti akan saya tegaskan lagi bagaimana posisi mereka.”
Marcus sendiri, pada akhir tahun lalu, pernah mengungkapkan bahwa dia dan Kevin sejatinya masih memiliki tekad untuk bermain.
Akan tetapi, mereka butuh partner yang lebih muda untuk meng-cover masing-masing dari mereka yang usianya sudah tak muda lagi.
“Kami sudah berumur, apalagi saya sudah senior. Kami butuh penopang, yang muda energinya lebih maksimal,” kata Marcus kepada Kompas.com pada November 2023 lalu.
“Kalau saya maksa barengan terus, kasihan juga Kevin. Main kayak dulu yang lincah, lompat, dan tenaganya segitu belum tentu bisa lagi.”
“Menurut saya sudah paling bagus kalau dia sama yang muda biar bisa mengeluarkan kekuatan maksimalnya,” kata Marcus saat itu.
Akhir tahun lalu Marcus dan Kevin sempat dipasangkan dengan pemain muda. Marcus tampil bersama Muhammad Rayhan Nur Fadillah, sedangkan Kevin bareng Rahmat Hidayat.
Sayangnya, hasilnya belum menjanjikan.
Perempat final menjadi pencapaian terjauh oleh Marcus/Rayhan di Guwahati Masters Super 100.
Adapun Kevin/Rahmat mentok di babak kedua walau di level turnamen yang lebih tinggi yaitu Kumamoto Masters Super 500.
Di Jepang, Kevin/Rahmat juga mampu mengalahkan salah satu andalan Malaysia yaitu Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, yang kebetulan juga pernah dipisah.