Olahraga

Lepas dari Barcelona, Xavi Diminta Benahi Kekacauan di Liga Belanda

×

Lepas dari Barcelona, Xavi Diminta Benahi Kekacauan di Liga Belanda

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Xavi Hernandez sudah menyatakan bakal mundur dari Barcelona akhir musim ini.

Namun, belakangan pihak Barca mencoba buat merayu sang juru taktik agar mengurungkan niat pergi.

Faktor ekonomi dan ketidakyakinan terhadap calon pengganti menjadi pertimbangan klub menjaganya agar tidak angkat kaki.

Di tengah kondisi ini, Xavi dikabarkan mendapatkan peluang tawaran dari klub raksasa Liga Belanda yang tengah limbung, Ajax Amsterdam.

Secara historis, Ajax memiliki ikatan kuat dengan Barca.

Sosok legendaris macam Rinus Michels, Johan Cruyff, Ronald Koeman, hingga generasi kekinian seperti Frenkie de Jong, hanya beberapa dari banyak tokoh yang menjembatani poros Amsterdam-Barcelona.

Karena itu, peluang Xavi menjajal karier di ibu kota Belanda bisa dibilang cukup terbuka.

Masalahnya, tugas eks maestro lini tengah timnas Spanyol di sana tak akan mudah.

Ajax mengalami kekacauan di ranah teknis maupun non-teknis.

Mereka tercecer di peringkat 5 klasemen Liga Belanda dan terancam absen di Liga Champions musim depan.

Kekacauan di Ajax terbukti dari pergolakan di kursi pelatih.

Menghitung caretaker, kendali kepelatihan mereka sudah dipegang 4 orang.

Pelatih interim saat ini, John van’t Schip, akan meninggalkan posisinya akhir musim.

Pada saat yang sama, CEO Alex Kroes dihukum klub karena dugaan keterlibatan dalam praktik investasi saham ilegal.

Akibatnya, manajemen Ajax ingin menjadikan musim depan sebagai momen menekan tombol reset atau memulai segalanya lagi dari nol pasca-kehancuran musim ini.

Xavi dipercaya sebagai sosok tepat guna memandu skuad Ajax menuju kebangkitan.

“Ajax mencari figur dengan parameter cocok yang itu ada dalam diri mantan kapten Barcelona,” tulis media top Catalan, Sport.es.

“Klub asal Amsterdam menghargai pengalaman Xavi sebagai mantan pemain dan fakta bahwa di Barca, dia mengembangkan banyak pemain muda.”

“Di atas itu semua, mereka menghargai profil Xavi, seorang pencinta gaya bermain (membangun serangan) dari belakang dan possession football,” begitu lanjutannya.

Ihwal prinsip sepak bolanya, Xavi sendiri memang belajar banyak dari mantan pelatihnya yang juga berasal dari Belanda, yaitu Louis van Gaal dan hingga Frank Rijkaard.

Kini tantangan Ajax adalah merayu Xavi agar tidak berubah pikiran untuk meninggalkan Barca.

Pasalnya, pihak Barcelona sendiri menyerahkan keputusan di tangan sang pelatih walau berharap Xavi tetap bertahan.

“Saya mendoakan agar ia terus berada di sini karena kita berbicara tentang proyek jangka panjang dengannya, bukan hanya satu atau dua musim,” ucap Wakil Presiden Barcelona, Rafa Yuste.

“Kami akan mencoba meyakinkan Xavi, itu terserah dia,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *