BinjaiNews – Shin Tae-yong sudah menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak 2019.
Pelatih asal Korea Selatan sukses memberikan perubahan setelah empat tahun melatih tim Merah Putih.
Eks pemain Seongnam Ilhwa Cunha itu sukses membukukan banyak pencapaian istimewa bersama Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong terkini sukses membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia 2023 untuk kali pertama.
Pekan lalu, pelatih asal Korea Selatan itu juga sukses meraih dua kemenangan atas Vietnam pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dua kemenangan ini membuat Timnas Indonesia makin dekat dengan tiket lolos ke putaran ketiga.
Timnas Indonesia tinggal membutuhkan satu kemenangan ke putaran ketiga.
Shin Tae-yong pun membangun kesuksesannya tidak dalam satu malam.
Pada awalnya, Shin Tae-yong mulai membangun tim dengan para pemain muda.
Alhasil tulang punggung Timnas Indonesia kini dihuni banyak pemain muda.
Rataan usia para pemain Timnas Indonesia saat ini berada di angka 24,17.
Shin Tae-yong membocorkan bahwa ada ‘bantuan’ dari dua anaknya yang membantu perubahan Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong sendiri memiliki dua anak yang kini aktif sebagai pesepak bola yaitu Shin Jae-won (26 tahun) dan Shin Jae-hyuk (23 tahun).
Shin Jae-won saat ini tampil bersama Seongnam, sedangkan Shin Jae-hyuk tampil untuk Namyangju.
Shin Tae-yong mengaku belajar banyak dari kedua anaknya untuk mengenal karakteristik pemain sepak bola seusia mereka.
Berkat hal tersebut, Shin Tae-yong lebih mudah untuk menangani pergantian generasi di skuad Timnas Indonesia.
“Dan saya terus belajar untuk mengetahui bagaimana hati dari generasi pemain yang pada saat ini bermain,” lanjutnya.
Shin Tae-yong juga kembali pada hal-hal dasar untuk membantu perkembangan Timnas Indonesia.
Pelatih asal Korea Selatan itu membangun disiplin dalam menjaga makanan dan jadwal latihan.
“Saat saya pertama kali datang, para pemain sering terlambat 10 hingga 15 menit untuk latihan,” ujar Shin Tae-yong.
“Dan mereka banyak makan gorengan, yang merupakan makanan pokok di sini.”
“Kami tidak melatih otot dengan benar, termasuk core (pusat tubuh manusia yang mengelilingi tulang belakang),” ujarnya.