BinjaiNews – Widodo Cahyono Putro juga percaya diri bisa bawa tim berjulukan Singo Edan tersebut keluar dari zona degradasi.
Seperti diketahui, belum lama ini Arema FC memecat pelatih asal Portugal Fernando Valente.
Keputusan ini diambil oleh manajemen Arema FC seusai Singo Edan tak kunjung membaik.
Bahkan dalam laga pekan ke-24 Liga 1, Arema FC dipermalukan PSIS Semarang dengan kalah 1-4.
Situasi ini membuat tim kebanggaan warga Malang tersebut masih harus bertahan di posisi ke-16 klasemen Liga 1 dengan menggemas 21 poin.
Hasil ini didapatkan dari lima kali menang, enam kali seri, dan 13 kali menelan kekalahan.
Padahal pertama kali Fernando Valente didatangkan dengan harapan bisa membawa Arema FC bangkit dan keluar dari zona degradasi.
Akan tetapi, tim kebanggaan Aremania tersebut masih juga kesulitan dan tak kunjung bangkit.
Untuk itu, manajemen Arema FC mengambil langkah tegas dengan memecat Valente dan resmi memperkenalkan Widodo Cahyono Putro.
Legenda timnas Indonesia ini didatangkan dengan harapan bisa membawa Singo Edan bangkit dan kembali tampil garang.
Walaupun perjuangan Arema FC pun tak akan mudah karena mereka hanya memiliki sisa 10 laga lagi.
Sementara saat ini, Arema FC tertinggal lima poin dari Persita Tangerang yang ada di posisi ke-15.
Setelah itu, masih tertinggal enam poin dari PSS Sleman yang ada di posisi ke-14, dan delapan poin dari Persis Solo yang menempati posisi ke-13.
Situasi ini tentu saja tak akan mudah, akan tetapi Widodo C Putro memutuskan menerima kontrak Arema FC.
Walaupun misi Widodo tak akan mudah untuk bisa menyelamatkan Arema FC keluar dari zona degradasi yang berada di posisi ke-16 tersebut.
Mantan pelatih Persita Tangerang itu pun menceritakan bagaimana akhirnya ia memutuskan untuk menerima Arema FC.
Widodo mengatakan bahwa pertama kali ia melihat posisi Arema FC.
Ia cukup percaya diri bahwa sebenarnya Arema FC masih memiliki seutas harapan untuk bisa keluar dari zona degradasi tersebut.
Selain melihat situasi itu, Widodo mengatakan bahwa sebelum berkomitmen menangani Singo Edan, ia lebih dulu bertanya ke manajemen dan para pemain, apakah mereka mau berjuang bersamanya, hingga akhirnya setuju.
“Lalu saya jawab saya kembalikan lagi ke manajemen, coba tanyakan ke pemain apa mau dengan saya, setuju tidak dengan saya,” jelasnya.
“Hampir semua pemain menyetujui.”
Setelah tahu semua pemain setuju, Widodo akhirnya memutuskan bergabung dengan Arema FC.
Pelatih berusia 53 tahun itu bahkan menekankan bahwa ia tak melihat Arema FC seperti ini dan itu.
“Oke saya putuskan mau membantu,” kata Widodo.
“Saya tidak melihat Arema begini begitu,” tuturnya.
Walaupun mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu menekankan bahwa papun bisa terjadi di sepak bola.
Untuk itu, ia menekankan bahwa ia bukan apa-apa jika tak didukung oleh para pemain dan manejemen.
Oleh karena itu, ia berharap semua pihak, pemain hingga manajemen bekerja sama untuk bisa membawa Arema FC bangkit.
Ia ingin membawa Arema FC keluar dari zona degradasi agar bisa bertahan di Liga 1 msuim depan.
Untuk itu, Widodo menekankan ia akan memberikan yang terbaik, dan diharapkan semua pihak pun demikian.