BinjaiNews – Selanjutnya, Apriyani/Fadia mengikuti tiga turnamen Eropa yakni French Open 2024, All England Open 2024, dan Swiss Open 2024.
Apriyani/Fadia tersingkir pada babak 16 besar French Open 2024 dan All England Open 2024, lalu pada Swiss Open 2024 mereka mencapai semifinal.
“Evaluasi Apri/Fadia dari awal keberangkatan, target hasil bukan menjadi kesepakatan saya dengan Apri/Fadia,” kata pelatih kepala ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, ditemui di pelatnas Cipayung, Jakarta.
“Tetapi, untuk lebih melihat seberapa jauh keberanian Apri untuk melakukan performance senormal mungkin di lapangan. Karena di latihan, saya rasa pasti akan sangat berbeda dengan suasana di pertandingan.”
“Dan itu dia buktikan pada awal babak pertama French Open. Dia sangat menikmati dan menimbulkan kepercayaan diri bagi dia.”
“Tetapi pada saat selanjutnya, tentu ekspektasi Apri/Fadia sendiri pasti masih berharap mendapatkan hasil yang lebih baik. Ternyata, hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan,” aku Eng Hian.
“Padahal, kesepakatannya tidak seperti itu. Kami melihat sejauh apa progress dari Apriyani/Fadia karena kalau dilihat dari progress kaki Apriyani sebenarnya belum 100 persen.”
Menurut pelatih yang akrab disapa Didi tersebut, kondisi pemulihan cedera Apriyani berjalan di kisaran 80-85 persen.
“Tetapi, yang mau saya bangun adalah suasana pertandingan. Bagaimana dia bisa melangkah seberapa jauh dengan kondisi sekarang ini untuk mereka mau berlaga. Jadi, itu kesepakatan kami dalam turnamen Eropa,” tutur Eng Hian.
Apriyani/Fadia selanjutnya akan berpartisipasi pada Kejuaraan Asia 2024, 9-14 April di Ningbo, China.
“Untuk kejuaraan Asia juga kani belum bicara hasil karena bApriyani elum pulih 100 persen bukan di cederanya , tetapi lebih ke traumanya,” ucap peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 ganda putra bersama Flandy Limpele itu.
“Jadi, dia untuk melangkah masih banyak keragu-raguan. Bisa dilihat di lapangan. Ada gerakan-gerakan yang masih ditahan Apriyani. Itu yang harus kita rilis.”
“Tidak bicara hasil jadinya tidak melakukan semua gerakan, dia masih merasa ragu-ragu. Harusnya dia fokus saya harus kembali normal untuk melakukan gerakan.”
“Tetapi, dia sekarang malah memikirkan untuk taktik strategi, bagaimana mengalahkan lawan, itu bukan yang menjadi targetnya dulu.”
“Bagaimana dia mendapat kepercayaan diri di lapangan dengan kondisi kaki ini dia bisa melihat keterbatasannya seperti apa, sejauh apa, jadinya malah ingin tarung menang itu yang menyebabkan kemarin sedikit ada masalah.
“Gerakan dia hanya menahan jadi kompensasi gerakan ada sedikit gerakan yang sakit di tempat lain,” ujar Eng Hian
Setelah Kejuaraan Asia 2024, Eng HIan akan memilih turnamen yang diikuti Apriyani/Fadia.
“Jadi untuk Apri/Fadia tidak akan semua turnamen diikuti. Kami lebih fokus untuk pemulihan lagi dari Apriyani,” kata Eng Hian.
“Kalau memang kondisinya tidak siap ya mungkin tidak akan saya ikutkan turnamen. Saya maunya nanti Indonesia dan Singapore Open. Namun, bisa tidak ikut juga, sekarang sudah bisa kirim surat (ke BWF).
“Lihat kondisi Apriyani. Bisa saja saya lewat semua turnamen sampai langsung Olimpiade juga bisa kalau memang kondisinya tidak memungkinkan. Yang penting nanti di Olimpiade.”