BinjaiNews – Klub mana pun pasti kesengsem melihat sepak terjang Xabi Alonso di balik kemudi Bayer Leverkusen.
Pelatih 42 tahun asal Spanyol menyulap Leverkusen menjadi mesin perang mematikan bagi semua lawan.
Bayangkan, tak satu pun kekalahan mencoreng mereka dalam 32 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Rekor mereka ialah meraih 28 kemenangan dan minimal ditahan musuh 4 kali.
Leverkusen mantap di puncak klasemen Bundesliga dengan keunggulan 8 poin di atas Bayern Muenchen.
Tiket semifinal sudah mereka kunci di ajang DFB Pokal dan akan menghadapi Fortuna Duesseldorf.
Adapun di Liga Europa, Die Werkself sedang menunggu lawan pada babak 16 besar.
Hebatnya, performa mengerikan ini dibangun Xabi hanya dalam 16 bulan masa kepemimpinan di BayArena.
Eks gelandang elegan timnas Spanyol tiba ketika klub terpuruk di peringkat dua terbawah klasemen Bundesliga 2022-2023.
Pada musim pertamanya, Xabi berhasil mengangkat Leverkusen sampai finis di enam besar.
Musim keduanya lebih spesial karena Die Werkself tak mengendurkan pijakan gas sedikit pun.
Sang juara bertahan Bayern Muenchen ikut dibuat gelagapan ketika digilas 0-3 di Bay Arena dua pekan lalu.
Rekam jejak Xabi Alonso tak luput mengundang pujian pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Ia bahkan dianggap meng-endorse Xabi sebagai calon kuat suksesornya di Anfield kelak.
Jabatan pelatih di Liverpool akan lowong akhir musim ini selepas kepergian Klopp.
“Generasi pelatih berikutnya sudah muncu dan Xabi adalah sosok yang menonjol.”
“Mantan pemain kelas dunia, juga sedikit terbantu karena berasal dari keluarga pelatih, dia sudah seperti seorang pelatih saat masih bermain.”
“Sepak bola yang dia mainkan, tim yang dia susun, transfer yang dia lakukan, itu sungguh luar biasa,” kata pria asal Jerman.
Pujian Klopp dianggap sebagai dukungan tak langsung untuk merestui Xabi sebagai penerusnya.
Apalagi, pria kelahiran Tolosa di wilayah otonomi Basque itu memiliki ikatan emosional erat sebagai mantan idola di Anfield.
Xabi Alonso memperkuat Liverpool pada 2004-2009 dan pernah menyatakan diri sebagai pendukung The Reds selamanya.
Dia menjadi bagian skuad jaya Liverpool saat memenangi trofi Liga Champions yang fenomenal pada 2004-2005.
Sinyal kedatangan Xabi sudah pasti mengundang rasa semringah bagi fan Merseyside Merah.
Hal itu seperti diwakilkan legenda Liverpool sekaligus mantan rekan setim Xabi, Jamie Carragher.
“Pemilihan waktu bagi Alonso untuk masuk (sebagai calon pelatih Liverpool) cukup tepat mengingat pekerjaan hebat yang sedang dia lakukan,” ujarnya.
“Tak ada keraguan bahwa saat ini dia terlihat seperti manajer paling bersinar,” tutur pandit kondang Inggris tersebut.
Kontrak Xabi Alonso di Bayer Leverkusen masih tersisa hingga 2026.
Selama menukangi Die Werkself, catatannya dalam 70 pertandingan adalah 46 kali menang, 14 seri, dan hanya 10 kali kalah.
Rasio kemenangannya mencapai 65,71 persen.