BinjaiNews – Man United menjamu Liverpool pada pekan ke-32 Liga Inggris di Old Trafford.
Derbi Barat Laut Inggris edisi ke-214 menggelar sepak mula pada Minggu (7/4/2024) pukul 21.30 WIB.
Kedua tim menyambut pertandingan ini dengan modal performa berkebalikan.
Setan Merah baru datang dari kekalahan tragis 3-4 di markas Chelsea.
Sempat unggul comeback, proyeksi tripoin United buyar di ujung pertandingan akibat gol Cole Palmer pada menit 90+10′ dan 90+11′.
Sebaliknya, Liverpool menaklukkan tim juru kunci Sheffield United 3-1.
Bukan hanya performa teraktual yang membedakan bekal kedua tim.
Statistik periodisasi gol juga menyediakan peluang kesulitan lain bagi Manchester United.
Erik ten Hag belakangan dibuat frustrasi dengan rapuhnya pertahanan tim mendekati akhir laga.
Injury time ibarat neraka karena beberapa kali Man United kecolongan gol selama periode ini.
Setidaknya ada 4 episode injury time paling menyakitkan yang dialami Bruno Fernandes dkk di Liga Inggris musim ini.
Pertama adalah saat dilibas Arsenal 1-3 di Emirates.
Dua gol penentu kemenangan The Gunners dibuat Declan Rice (90+6′) dan Gabriel Jesus (90+11′) di masa penghabisan.
Tragedi kedua terjadi ketika dipecundangi Fulham 1-2 di Old Trafford.
Gol penyama skor Harry Maguire (89′) sia-sia karena Alex Iwobi menghancurkan itu mendekati peluit akhir (90+7′).
Momen ketiga muncul tatkala bertandang ke Brentford.
Proyeksi angka penuh berkat gol larut Mason Mount (90+6′) hangus setelah Kristoffer Ajer mencetak gol penyama skor 1-1 (90+9′).
Kemudian yang terbaru hadir di markas Chelsea pada Kamis kemarin gara-gara brace Cole Palmer.
“Angka semakin mahal untuk diraih karena pertandingan semakin sedikit dan kami tahu itu.”
“Kami harus mengejar lawan dan sekarang tertinggal banyak poin di belakang mereka, jadi ini akan sulit,” imbuhnya.
Data Soccerstats menunjukkan Man United memang salah satu tim yang amat rawan kebobolan di menit-menit akhir.
Di Liga Inggris musim ini, Setan Merah lebih banyak kebobolan (14 kali) daripada memasukkan (13) selama interval 15 menit terakhir laga (menit 76-90), termasuk menghitung injury time.
Fakta bertolak belakang yang dimiliki Liverpool bisa jadi membuat Ten Hag makin jeri disambut neraka pada menit-menit penghabisan.
Pasukan Juergen Klopp paling perkasa kalau bicara soal gol menit akhir ataupun comeback dari situasi tertinggal.
Mereka mencetak 26 gol dalam periode 15 menit penutup atau mencakup 37 persen dari total produktivitas tim.
Dalam segmen waktu yang sama, The Reds hanya kemasukan 6 kali.
Namun, bukan berarti Man United tak punya peluang membalikkan statistik di atas kertas.
Kemenangan dramatis atas Liverpool di Piala FA bulan kemarin membuktikan bahwa pasukan Ten Hag bisa juga membuat musuh berdarah-darah di menit penghabisan sebelum peluit akhir benar-benar dibunyikan.
Benturan dua fakta ini seolah menjanjikan drama sengit bakal terjadi kembali sampai ujung napas pertandingan Ahad besok.