Olahraga

Kejuaraan Beregu Asia 2024 – Tanpa Tunggal Putra Terbaik, Kento Momota Jadi Andalan Jepang meski Bukan Pemain Utama

×

Kejuaraan Beregu Asia 2024 – Tanpa Tunggal Putra Terbaik, Kento Momota Jadi Andalan Jepang meski Bukan Pemain Utama

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Naraoka awalnya akan menjadi ujung tombak tim dalam Kejuaaan Beregu Asia 2024, 13-18 Februari di Setia City Convention Center di Shah Alam, Malaysia tetapi harus mundur karena masalah kebugaran.

Dengan ketidakhadiran tunggal putra peringkat keenam dunia tersebut, tim harus mengandalkan peringkat ke-12 dunia Kenta Nishimoto, Koki Watanabe (No. 20) dan Kento Momota (No. 40) di nomor tunggal.

Pada nomor ganda, peringkat 15 dunia Akira Koga/Taichi Saito akan menjadi pasangan peringkat tertinggi Jepang pada turnamen tersebut.

Pasalnya, Juara Dunia 2021 Takuro Hoki/Yugo Kobayashi tidak akan bertanding.

Pasangan cadangan Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura dan Naoki Yamada/Kazuki Shibata menjadi anggota tim ganda putra lainnya.

Pelatih kepala timnas bulu tangkis Jepang, Park Joo-bong, yakin timnya setidaknya masih mampu mencapai babak semifinal meski kehilangan pemain topnya.

Lolos ke empat besar akan menjamin tim mendapatkan slot otomatis pada putaran final Thomas Cup yang bergengsi mulai 27 April-5 Mei.

“Kami tidak bisa menampilkan tim terbaik kami kali ini,” kata Park dilansir dari The Star.

“Kami memilih Naraoka, tetapi kondisinya tidak bagus dan dia harus mundur.”

“Hoki/Kobayashi memutuskan untuk melewatkan turnamen ini untuk fokus pada persiapan mereka menghadapi kompetisi Eropa bulan depan.”

“Kami harus memanfaatkan apa yang kami miliki sebaik mungkin dan berusaha mencapai semifinal,” ujar Park.

Park juga mendukung Momota, yang secara mengejutkan terpilih mengungguli peringkat ke-18 dunia Kanta Tsuneyama untuk memastikan dia layak masuk dalam tim.

Momota telah berjuang selama beberapa waktu untuk menemukan kembali performa terbaik.

Saat dalam periode emas, Momota menjadi juara dunia dua kali pada 2018 dan 2019.

Tetapi, ia menunjukkan tanda-tanda dari performa lamanya ketika ia merebut titel Korean Masters 2023 (Super 300) di Gwangju, November lalu.

Itu merupakan gelar pertama bagi pemain berusia 28 tahun itu sejak menjuarai Indonesia Masters 2021.

“Momota memenangkan gelar setelah sekian lama dan itu memberinya kepercayaan diri yang besar,” aku Park.

“Dia sangat ingin bermain di turnamen ini setelah dia tidak bisa lolos ke ajang papan atas karena peringkat dunianya yang cukup rendah.”

“Dia termotivasi untuk kembali ke performa lamanya dan semoga dia bisa tampil baik di kejuaraan tim ini.”

Jepang akan menghadapi Thailand, Singapura, dan Myanmar di Grup C.

Dua tim teratas di grup akan lolos ke perempat final.

Kapten tim Jepang kali ini adalah Akira Koga. Pemain berusia 29 tahun besutan NTT East itu tidak ragu untuk mengucapkan target tinggi bagi skuad berjuluk Bird Japan.

“Tetapi, saya berharap semua pemain kami bisa melakukan yang terbaik untuk memenangkan satu pertandingan demi satu pertandingan,” tuturnya.

Keinginan Koga membawa Jepang juara di ajang ini tidak lepas dari kekalahan menyesakkan tim mereka dalam dua edisi terakhir yang kandas di fase grup dan semifinal.

Meski sudah menggaransi medali di edisi terakhir, tetapi hasil itu ingin di-upgrade pada tahun ini.

Pada edisi 2022, Jepang kalah di semifinal dari Malaysia dengan skor telak 0-3.

Pada edisi 2020, mereka gagal lolos gase grup usai dibungkam Singapura dan Malaysia dengan skor 2-3. Saat itu Jepang memang hanya membawa pemain-pemain pelapis ketiga.

Keinginan membalas kekalahan melawan Malaysia menjadi misi Jepang karena trofi juara kini dipegang oleh Malaysia selaku juara bertahan.

“Pada turnamen edisi terakhir dua tahun lalu, tim putra kami kalah pada semifinal,” kata Koga.

“Sekarang kami mencari hasil yang lebih baik lagi dari sebelumnya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *