BinjaiNews – Chia/Soh mampu menunjukkan performa terbaik mereka sepanjang turnamen yang digelar pekan ini di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.
Bagaimana tidak? mereka berhasil melangkah hingga ke pertandingan puncak dengan mulus.
Chia/Soh belum pernah sekali pun merasakan kekalahan satu set pada All England Open 2024.
Mereka selalu berhasil meraih kemenangan dua gim, termasuk saat menyingkirkan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di perempat final.
Adapun pada semifinal, Chia/Soh mengandaskan juara German Open 2024, Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan, dengan skor 21-16, 21-15.
Maka dari itu, Chia/Soh merasakan bahwa mereka sangat yakin untuk merebut titel pertama turnamen tertua di dunia itu.
Chia/Soh akan menghadapi ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada final, Minggu (17/3/2024) hari ini.
Duel yang dipastikan akan berlangsung panas mengingat keduanya memiliki rivalitas cukup tinggi.
Pertandingan nanti akan menjadi pertemuan kedelapan bagi kedua pasangan, di mana Chia/Soh masih unggul tipis dalam rekor pertemuan atas Fajar/Rian dengan skor (4-3).
Namun Chia/Soh memenangkan duel dalam pertemuan terjadi di semifinal India Open 2023, lewat pertandingan yang berakhir via rubber game dengan skor 11-21, 21-15, 21-16.
Bagi Chia/Soh, mereka ingin membayar kegagalan lima tahun untuk menjadi juara All England.
Saat itu, Chia/Soh harus puas keluar sebagai runner-up pada edisi 2019 yang juga takluk di tangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
“Setelah lima tahun, kami memiliki kesempatan lagi untuk memenangkan mahkota All England,” kata Aaron Chia kepada BWF dilansir New Straits Times.
“Saya sangat senang dengan penampilan kami hari ini, tetapi tugas kami belum selesai karena masih ada satu pertandingan lagi.”
“Kami akan beristirahat dengan cukup dan siap untuk memberikan yang terbaik,” ujar Aaron Chia usai laga semifinal.
Misi Chia/Soh lainnya tentu menjadi ganda putra Malaysia yang menjuarai All England setelah penantian 17 tahun.
Terakhir kali ganda putra Malaysia berjaya adalah pada All England Open 2007 oleh Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Selain itu, Direktur Kepelatihan Ganda Bulu Tangkis Malaysia, Rexy Mainaky mengharapkan tahun ini saatnya bagi Chia/Soh untuk merengkuh gelar Super 1000 pertama mereka.
“Aaron/Wooi masih memiliki satu langkah lagi untuk meraih gelar ini. Saya berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberkati mereka dengan hasil yang baik di sini,” kata Rexy.
“Mereka sempat mengalami kesulitan di awal tahun, namun kini mereka berada di final All-England. Saya harap mereka dapat mempertahankan performa mereka.”
“Selalu menyenangkan ketika Anda melihat para pemain Anda menikmati permainan – itulah yang saya lihat dari Aaron/Wooi Yik sepanjang minggu ini,” ujar Rexy.
Adapun Fajar/Rian juga memiliki misi yang tak kalah bergengsi yakni mengantarkan ganda putra Indonesia mencatatkan hattrick atau tiga gelar juara berturut-turut pada All England.
Pada dua edisi sebelumnya, ganda putra Indonesia sukses menyabet gelar melalui Fikri/Bagas dan Fajar/Rian yang kini berstatus juara bertahan.
Lebih-lebih, Fajar/Rian juga dinanti sejarah jika berhasil menjadi kampiun All England Open 2024 dengan mengawinkan gelar untuk Indonesia.
Di mana satu gelar juara sudah dipastikan milik Indonesia melalui sektor tunggal putra yang menciptakan All Indonesian Final dengan mempertemukan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.