BinjaiNews – Kepastian itu didapat setelah Anthony Ginting sukses mempecundangi Kenta Nishimoto (Jepang) pada babak 16 besar yang bergulir di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (14/3/2024).
Sempat memulai dengan selisih tertinggal yang jauh, 2-8, pemain besutan PB SGS PLN Bandung itu akhirnya berhasil comeback, meredam ledakan Nishimoto lewat dua gim meyakinkan.
Ginting membekuk juara Japan Open 2022 itu dengan skor 21-18, 21-.
Berkat kemenangan ini, Ginting lolos ke babak delapan besar dan berpotensi ketemu sang raja bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen (Denmark).
Dengan catatan, jika Axelsen mampu mengandaskan Weng Hong Yang (China).
Reli menarik langsung tersaji di fase awal gim pertama.
Baik Ginting maupun Nishimoto tidak mudah mati sendiri.
Dibutuhkan beberapa kali reli dan serangan untuk mencuri satu angka satu sama lain.
Namun Nishimoto jauh lebih siap dalam melakukan serangan, terutama dari smes silang ke arah badan ketika transisi dari bertahan.
Ginting kecolongan dua kali dan sulit mengembalikan bola Nishimoto.
Wakil Jepang memimpin jauh 7-2. Ginting masih kesulitan mencari celah untuk mencuri serangan.
Saat datang bola tanggung dan berkesempatan menyerang, Ginting menyia-nyiakannya karena terlalu teburu-buru, membuat dia kembali tertinggal 2-8.
Nishimoto berusaha memainkan tempo cepat, tapi Ginting meredamnya dengan netting dan placing. Hal itu berhasil menghentikan laju angka Nishimoto.
Begitu ketemu celahnya, Ginting segera mempercepat tempo, terutama setelah memancing Nishimoto ke arah backhand corner, kedudukan mendekat 7-8.
Sayangnya setelah itu Ginting melakukan dua kesalahan di mana shuttlecock membentur net dua kali, dia kembali tertinggal 7-10 dan kemudian 8-11.
Setelah break interval, Ginting mulai sedikit mengubah tempo dan serangannya tak melulu cepat. Banyak di arahkan ke badan lawan, Ginting berhasil menyamakan kedudukan bahwa berbalik unggul 12-11.
Sempat unggul tapi tertikung lagi, keadaan memasuki poin krusial mulai menegangkan. Ginting mulai kerap berteriak lepas menyemangati diri sendiri.
Setiap poin dia selalu berteriak, membuahkan kelegaan yang tampaknya turut memuluskan setiap pukulan demi pukulan dia hingga berhasil pertama kali unggul sampai margin 3 angka, 18-15.
Ginting akhirnya meraih game point lebih dulu di kedudukan 20-17. Sempat terbuang satu kesempatan, pemain 26 tahun itu akhirnya menutup gim pertama dengan netting cantik, skor 21-18 untuk kemenangan Ginting.
Memasuki gim ketiga, Ginting tancap gas unggul cepat 3-0 setelah Nishimoto banyak membuang poin dari kesalahan sendiri. Rata-rata dari netting.
Kelemahan Nishimoto di area backhand benar-benar dieksploitasi Ginting, dia unggul cepat dan jauh 7-2.
Defens Ginting benar-benar diuji pada laga ini, Semua lapangan ia cover, bola kemana pun dikejar hingga dia masih berhasil unggul 11-6.
Kelincahan kedua pemain masih terlihat jelas di sepanjang gim kedua ini.
Ginting sempat melakukan beberapa kesalahan yang membuat kedudukan menipis 11-9.
Ginting segera mempercepat tempo permainan, membuat ritme serangan Nishimoto rusak, membalasnya dengan smes lurus keras ke arah forehand.
Sempat dikejar 13-12, kecepatan dan kelincagan Ginting benar-benar tak ada obat. Nishimoto kewalahan dan sempat tertunduk. Kedudukan 15-12 untuk keunggulan Ginting.
Adu drive datar silang juga sukses dimenanginya, Nishimoto yang justru luput dan melakukan fault.
Ginting sempat dikejar lewat colongan servis flick Nishimoto, kedudukan menipis 16-15.
Beruntung upaya Nishimoto memblock smes Ginting yang lahir dari bola tanggung, dinyatakan fault oleh wasit. Kedudukan terus menipis sampai kedudukan imbang 18-18.
Momen epic terjadi ketika return service Ginting dan defens gilanya tak mampu diladeni Nishimoto, mengantarkan dia meraih match point 20-18.
Sempat tertahan satu angka, smes keras menggelegar lurus ke arah backhand Nishimoto mengakhiri laga, Ginting menang 21-19 dan lolos perempat final untuk menunggu lawan antara Viktor Axelsen atau Weng Hong Yang.