Olahraga

AC Milan Dipecundangi Versi KW-nya, Stefano Pioli Salahkan Pemain Sendiri

×

AC Milan Dipecundangi Versi KW-nya, Stefano Pioli Salahkan Pemain Sendiri

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – AC Milan gagal memanfaatkan momentum hasil imbang yang diraih Juventus.

Jika menang melawan Monza, praktis posisi kedua di klasemen berhasil diamankan.

Akan tetapi, di luar dugaan AC Milan justru ditumbangkan oleh Monza.

Kekalahan yang dialami oleh I Rossoneri bahkan terbilang telak.

Pada laga yang berlangsung di Stadion Brianteo, Minggu (18/2/2024) atau Senin dini hari WIB, mereka dipaksa menyerah 2-4.

Pasukan Stefano Pioli bahkan harus menyudahi babak pertama dengan tertinggal 2 gol tanpa balas.

Penalti Matteo Pessina pada menit ke-45 dan gol dari Dany Mota di masa injury time paruh pertama membuat tuan rumah unggul.

AC Milan sendiri semakin menderita setelah Luka Jovic menerima kartu merah langsung pada menit ke-52.

Pukulannya ke Armando Izzo membuat Jovic harus meninggalkan lapangan pertandingan kendati semula ia menerima kartu kuning.

Wasit Andrea Colombo lantas mengubah keputusannya dengan memberikan kartu merah untuk Jovic usai meninjau ulang via VAR.

Meski bermain dengan 10 orang, AC Milan mampu menyamakan kedudukan 2-2.

Olivier Giroud sempat menipiskan jarak menjadi 1-2 pada menit ke-64.

Lalu, Christian Pulisic menyamakan skor 2-2 melalui golnya di menit ke-88.

Namun, momen injury time paruh kedua menjadi dramatis bagi I Rossoneri.

Dua gol tambahan malah berhasil disarangkan oleh Monza.

Klub yang kerap dijuluki versi KW dari mereka itu sukses mencetak dua gol masing-masing via Warren Bondo (90′) dan Lorenzo Colombo (90+5′).

Laga pun berakhir dengan kemenangan 4-2 Monza atas AC Milan.

Kekalahan dari Monza membuat AC Milan tertahan di peringkat ke-3 dengan 52 poin.

Hasil minor di Stadion Brianteo tersebut disesali oleh Stefano Pioli.

Pioli menuding para pemainnya banyak melakukan kesalahan yang menyebabkan Monza berhasil unggul.

“Ketika Anda kebobolan empat gol, rasanya salah jika mengatakan setengah jam pertama kami bagus, tapi itu benar.”

“Tentu saja, kehilangan satu pemain membuat keadaan menjadi lebih sulit, kemudian setelah menyamakan kedudukan menjadi 2-2, kami seharusnya bisa lebih tajam dan lebih tenang untuk bertahan dengan lebih baik.”

“Pada saat itu, tim merasa percaya diri dan ingin meraih kemenangan.”

“Terlalu banyak kesalahan yang terjadi pada laga kali ini,” ucap pelatih asal Italia tersebut menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *