BinjaiNews – Nama Jose Mourinho kembali gencar dikaitkan dengan peluang menukangi Manchester United.
Pelatih top asal Portugal masih menganggur pasca-PHK oleh AS Roma.
Walau demikian, cinta pria Portugal itu bagi United belum luntur.
“Saya cinta Manchester United dan fan mereka. Saya harap semuanya berjalan baik,” ujar Mou ikut menyinggung kiprah Setan Merah saat ini.
“Saya menunggu secepat mungkin untuk melihat mereka kembali seperti Manchester United yang membuat saya jatuh cinta,” kata The Special One.
Dalam interviu di kanal FIVE milik legenda Setan Merah, Rio Ferdinand, Mourinho juga bangga dengan kinerjanya saat menukangi MU.
Masa bakti pertamanya di Old Trafford berlangsung pada Mei 2016-Desember 2018.
Kendati ujungnya pahit akibat dipecat, Mourinho meninggalkan warisan berharga berupa trofi Liga Europa 2016-2017.
Itulah gelar level kontinental terakhir yang dirasakan MU hingga sekarang.
Dia juga menjuarai Piala Liga, Community Shield, dan membawa Man United finis di peringkat kedua Liga Inggris 2017-2018.
Eks pembesut Inter Milan dan Chelsea itu sesumbar bahwa menjadi runner-up di tengah dominasi Man City merupakan salah satu prestasi hebat bagi dia dan para pelatih Setan Merah setelahnya.
“Tentu saja saya yakin, tak ada yang melakukannya lebih baik dari itu,” kata Mourinho.
“Itu bukan prestasi terbaik saya karena saya selalu merasa pencapaian terbaik adalah ketika Anda membawa pulang piala atau medali.”
“Tapi itu sungguh pekerjaan luar biasa, Anda tahu.”
“Di musim pertama, memenangi Liga Europa itu hebat. Lolos ke Liga Champions juga hebat,” lanjut pria 61 tahun.
Selepas era Mourinho, Man United memang hanya mampu satu kali meniru pencapaiannya finis di peringkat kedua Premier League.
Momennya saat kendali dipegang Ole Gunnar Solskjaer pada 2020-2021.
Namun, Harry Maguire dkk gagal meraih satu pun gelar.
Sampai tiba saatnya Erik ten Hag menuntaskan puasa trofi sejak era Mou dengan menyabet titel Piala Liga musim lalu.
Adapun musim ini Ten Hag masih kesulitan membawa United sekadar menembus lima besar klasemen.
Red Devils juga tersingkir di Liga Champions dan Piala Liga Inggris.
Walaupun sedang merangkai start positif sejak pergantian tahun, bisa dibilang peluang terbesar United juara hanya tersedia di Piala FA.
Wajar apabila nama Mourinho masih didengungkan sejumlah fan militan Manchester United setiap kali klub meraih hasil negatif.
Dia sendiri masih merasa sangat dihargai pendukung Setan Merah.
“Saya bahkan lebih bangga ketika beberapa tahun kemudian (setelah dipecat United) saya kembali ke Old Trafford sebagai komentator bersama Roy Keane dan merasakan reaksi publik. Saya merasa, ‘wow’,” katanya.
“Merasakan reaksi seperti itu membuat saya terharu. Saya mencintai waktu-waktu saya di sana,” imbuh Mourinho.