BinjaiNews – Pemain Persija ini memang baru berusia 19 tahun, sehingga ia bari merasakan pengalaman pertamanya untuk ikut Pemilu 2024 ini.
Sebagai masyarakat yang baik, Rayhan Hannan pun menyalurkan hak suaranya untuk memilih pemimpin buat Indonesia ke depannya.
Rayhan Hannan menceritakan bagaimana ia pertama kalinya ikut melakukan pemilihan umum ini.
Menurutnya, karena ini pengalaman pertama tentu saja ia deg-degan.
Apalagi orang yang dipilihnya nanti akan menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.
Tentu itu bukan keputusan yang mudah, dan ini pun menjadi pengalaman pertamanya.
Untuk itu, pemain yang sudah debut di timnas U-23 Indonesia itu merasa deg-degan saat memilih.
“Ada rasa berdebar saat memilih,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hannan mengatakan saat ia pertama kali memilih.
Rayhan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Jakarta Timur.
Ia mengaku memutusakan pergu bersama keluarganya untuk nyoblos.
Setelah itu, ia kembali ke Sawangan untuk kembali ke Persija.
Tentu saja ini dilakukan karena ia akan kembali latihan.
“Kebetulan saya sekeluarga terdaftar di rumah nenek yang ada di Jakarta Timur,” kata Hannan.
“Jadi tadi pagi saya menyempatkan untuk nyoblos di sana dan kembali lagi ke Sawangan untuk latihan,” ujarnya.
Pemain bernomor 58 ini mengaku bahwa setelah ia menggunakan hak suaranya.
Tentu saja sebagai masyarakat ia memiliki harapan kepada pemimpin Indonesia selanjutnya.
Hannan berharap, pemimpin yang terpilih nantinya bisa membawa Indonesia lebih baik lagi ke depan.
Walaupun tak secara rinci apa saja yang diharapkan, tetapi ia ingin Indonesia bisa lebih bai dari yang sudah-sudah.
“Pastinya punya harapan untuk orang yang terpilih pada pemilihan kali ini,” tutur Hannan.
“Semoga bisa membawa Indonesia menjadi semakin baik lagi dari yang sudah-sudah.”
Sementara itu, Persija sendiri bakal segera kembali mempersiapkan diri untuk menghadapi laga selanjutnya.
Persija akan menjadi musafir dalam dua laga berikutnya yakni saat melawan Madura United dan Dewa United.
Macan Kemayoran akan menjamu kedua tim tersebut di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali karena stadion di Jakarta belum siap pakai karena sebelumnya dibuat agenda kampanye.
Begitu juga Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi yang tengah dalam renovasi, sehingga belum bisa dipakai dan Persija harus jadi musafir.