BinjaiNews – Garuda Muda sukses melaju hingga perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024.
Tampil solid di babak fase grup, faktor kelelahan tidak bisa dihindari karena lawan mereka diisi tim-tim kuat.
Puncaknya, pasukan Shin Tae-yong harus tumbang dari Guinea pada perebutan tiket terakhir ke Olimpiade 2024.
Witan Sulaeman menjelaskan, banyak pelajaran yang bisa mereka ambil dari turnamen tersebut.
Apalagi, Indonesia bertemu dengan Australia dan Korea Selatan yang merupakan tim raksasa di Asia.
Namun, mereka sukses memberikan performa yang solid sepanjang turnamen.
“Banyak hal pelajaran yang kita ambil.”
“Karena juga kan kita kumpul sangat lama.”
“Lalu sudah satu bulan juga (bergabung),” kata Witan Sulaeman, Sabtu (11/5).
Pemain yang musim lalu membela Bhayangkara FC ini melanjutkan, kedatangan mereka sempat menimbulkan pertanyaan.
Pasalnya, Garuda Muda merupakan salah satu tim debutan di turnamen ini.
Kondisi ini yang jadi motivasi bagi semua pemain untuk membuktikan diri.
Termasuk kerja keras Shin Tae-yong dan staf pelatih timnas dalam mempersiapkan tim dengan maksimal.
“Terus juga kita yang dianggap sebelah mata akhirnya kita bisa sampai di semifinal.”
“Itu juga sesuatu yang harus kita apresiasi.”
“Dari seluruh kerja keras pemain dan pelatih juga,” tegasnya.
Witan optimis dengan proses yang sudah dilewati mereka bisa memberikan prestasi di masa depan.
Dia berharap pencapaian yang sudah dicatatkan oleh Garuda Muda bisa menjadi motivasi agar sepak bola Indonesia semakin membaik.
“Pastinya timnas kita mulai berkembang.”
“Kami juga pemain berharap sepakbola Indonesia berkembang.”
“Bisa lebih berkembang lagi juga,” pungkasnya.