BinjaiNews – Silly season MotoGP merambah ke dinamika antara tim satelit dengan pabrikan yang menjadi partner. Sorotan sedang tertuju ke Ducati dengan armada melimpahnya.
Kontrak baru sedang dinegosiasikan Ducati dengan dua tim satelit mereka yaitu Pramac dan VR46 untuk dua musim ke depan yaitu 2025 dan 2026.
Ducati memahami pentingnya kehadiran tim satelit, baik sebagai laboratorium berjalan untuk mengoleksi data hingga menitipkan talenta mereka.
Alasan nomor dua sangat penting karena Ducati baru saja merekrut calon bocah ajaib, Fermin Aldeguer, untuk menjalani debut kelas para raja bersama salah satu tim mereka tahun depan.
Biasanya, Ducati menitipkan calon pembalap gacoan mereka untuk ditempa di Pramac seperti misalnya Andrea Iannone, Jack Miller, Francesco Bagnaia, hingga Jorge Martin.
Akan tetapi, kesepakatan yang akan berakhir membuat Ducati tidak menyebut secara pasti di mana Aldeguer akan ditempatkan.
Kabar yang beredar malah menyebut bahwa VR46 turut menjadi kandidat karena hubungan yang bisa lebih erat dengan Ducati.
Sky Sport Italia bahkan melaporkan bahwa setelah 2027, titik nol setelah perubahan regulasi teknis yang baru, VR46 berpeluang untuk menjadi partner utama Ducati.
Kabar ini dikuatkan Motorsport Espana. Melanjutkan kolaborasi dengan Ducati menjadi prioritas Direktur Tim VR46 sekaligus orang kepercayaan Valentino Rossi, Alessio Salucci.
Motorsport menulis kesepakatan antara VR46 dan Ducati bisa tercapai paling cepat saat MotoGP Americas dihelat di Circuit of The Americas (COTA), Amerika Serikat, pekan ini.
“Yamaha adalah rumah kedua bagi saya,” ucap Salucci, atau lebih akrab disapa Uccio.
“Akan tetapi, sebagai permulaan, apa yang seharusnya mereka tawarkan kepada kami adalah motor yang lebih kompetitif.”
“Ducati adalah motor yang hebat dan memiliki performa yang tinggi. Kami berutang dengan partner kami (sponsor). Perubahan itu tidak mudah.”
Salah satu sponsor yang bisa ikut memengaruhi langkah VR46 tidak lain dan tidak bukan adalah Pertamina Lubricants.
Kontrak Pertamina sebagai sponsor utama VR46 berlangsung hingga 2026 alias mencangkup dua tahun berikutnya dalam kontrak baru yang akan ditandatangani.
VR46 memerlukan hasil apik untuk menahan kucuran dana dari sponsor dan Ducati masih opsi yang paling meyakinkan. Sebagaimana telah dikatakan Uccio, perubahan itu tidak mudah.
Memang, masih menurut Motorsport, VR46 kemungkinan tetap akan mendapatkan dukungan dua paket motor lama.
Meski begitu, Sky Sport nyatanya mengklaim VR46 telah menolak tawaran Yamaha, keputusan yang mengejutkan sekaligus membuat kecewa pabrikan garpu tala.
Peluang Yamaha untuk mendapatkan tim satelit baru justru terletak di di Pramac yang berada di persimpangan jalan setelah menjadi tandem Ducati sejak 2005.
Bergabung dengan Yamaha untuk dua musim ke depan menjadi solusi jangka menengah yang berisiko bagi Pramac.
Sementara jika bertahan di Ducati, mereka harus siap dengan potensi pengurangan dukungan teknis ke depannya, salah satunya soal jumlah motor pabrikan yang akan mereka terima.
Adapun dengan Yamaha, Pramac bisa mengharapkan peningkatan yang dijanjikan saat regulasi teknis MotoGP berubah pada 2027.
Yamaha juga disebut siap menawarkan diskon untuk paket motor serta menanggung gaji untuk setidaknya bagi salah satu pembalap top yang akan ditempatkan di Pramac.
Bagi VR46, bantuan finansial ini kurang menarik karena mereka sendiri telah mengamankan sponsor yang lebih besar yaitu Pertamina.
VR46 pun masih mengusahakan opsi untuk satu paket motor spesifikasi pabrikan Ducati walau ini memerlukan pengorbanan dari Pramac.
Sebabnya, Ducati hanya ingin menyediakan empat motor pabrikan dengan dua paket di tim pabrikan dan dua lainnya untuk Pramac.
“Pramac adalah tim satelit acuan bagi Ducati tapi VR46 tidak mencari status itu,” kata Salucci.
“Apa yang kami inginkan adalah berkembang dan memiliki satu motor pabrikan tahun depan.”
Masa depan harus diputuskan dengan segera. Sebab, penawaran kontrak baru dari Ducati disebut akan kedaluwarsa pada akhir Mei nanti.