BinjaiNews – Salah satu media asal Korea Selatan, Nate angkat bicara soal polemik penunjukan pelatih baru tim berjuluk Taeguk Warriors.
KFA telah menunjuk Jeong Hae-seong sebagai Ketua Tim Seleksi Pelatih Timnas Korea Selatan.
Sejumlah nama pelatih lokal dikaitkan bakal mengasuh Timnas Korea Selatan.
Dua kandidat terdepan adalah Hong Myung-bo yang pernah menjadi Pelatih Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2014.
Selain itu, ada nama Shin Tae-yong yang saat ini melatih Timnas Indonesia.
Sebelum melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pernah mengasuh Timnas Korea Selatan pada periode 2017-2018.
Nate pun mengingatkan kasus saat kehilangan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Korea Selatan.
Shin Tae-yong ditunjuk sebagai Pelatih Timnas Korea Selatan pada Juni 2017 usai menggantikan Uli Stielike.
Shin Tae-yong masuk menjadi juru taktik saat Timnas Korea Selatan di ambang gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Saat itu, Shin Tae-yong hanya memiliki kesempatan di dua pertandingan untuk lolos.
Beruntung, Shin Tae-yong langsung menunjukkan kemampuannya dengan mengantarkan Timnas Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018 dengan mengantongi dua hasil imbang lawan Iran dan Uzbekistan.
Shin Tae-yong kembali dipusingkan dengan masalah cedera sesaat sebelum Korea Selatan bertanding di Piala Dunia 2018.
Saat itu, Shin Tae-yong kehilangan Kwon Chang-hoon, Lee Geun-ho, dan Yeom Ki-hoon akibat cedera.
Shin Tae-yong pun keteteran saat mengasuh Timnas Korea Selatan usai dua kekalahan di dua laga perdana Piala Dunia 2018.
Meski begitu, Shin Tae-yong sukses menunjukkan kelasnya saat mengantarkan Korea Selatan meraih kemenangan sensasional atas Jerman dengan skor 2-0.
Meski tersingkir, kemenangan atas Jerman menjadi titik balik besar di sepak bola Korea Selatan.
Sayang, kebersamaan Shin Tae-yong berakhir setelah Piala Dunia 2018.
Usai gagal di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong sukses membuktikan kualitasnya bersama Timnas Indonesia.
Pelatih 53 tahun tersebut sukses mengukir sejarah dengan mengantarkan Timnas Indonesia ke fase gugur Piala Asia untuk kali pertama.
Tentu, Shin Tae-yong butuh waktu empat tahun untuk mencapai prestasi tersebut di Timnas Indonesia.
KFA diminta oleh Nate untuk belajar bersabar dengan proses seperti kasus Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
KFA diminta untuk memperlakukan pelatih lokal seperti saat mempercayai sosok Paulo Bento selama empat tahun sebagai Pelatih Timnas Korea Selatan.
KFA diminta untuk tidak menunjuk pelatih lokal secara tergesa-gesa dan hanya menjadikannya tameng seperti di kasus Shin Tae-yong.