BinjaiNews – Seperti diketahui, Dendy Sulistyawan mulai kehilangan tempat di timnas Indonesia.
Hal ini terlihat saat timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2023.
Pemain berusia 27 tahun tersebut tak mendapatkan menit bermain 10 menit pun di Piala Asia 2023.
Shin Tae-yong lebih memilih menurunkan Rafael Struick untuk mengisi posisi lini depan tim Merah Putih.
Pemain ADO Den Haag tersebut dipastikan main hampir dalam semua laga yang dilakoni timnas Indonesia.
Bahkan pemain keturunan Indonesia-Belanda tersebut selalu bermain sebagai starter.
Sementara kedua pemain penyerang lainnya yakni Dimas Drajad dan Hokky Caraka hanya tampil sebagai pengganti.
Sedangkan untuk Dendy dan Ramadhan Sananta tak mendapatkan menit bermain selama ajang empat tahunan tersebut.
Menghadapi situasi ini, Dendy mengetahui bahwa persaingan di tubuh timnas Indonesia memang tak mudah.
Pasalnya ada lima pemain penyerang yang di bawa Shin Tae-yong ke Qatar untuk menghadapi Piala Asia 2023.
Situasi ini tentu saja membuat para penyerang harus bersaing dengan semua pemain, salah satunya pemain keturunan.
Persaingan akan semakin ketat karena PSSI saat ini dikabarkan juga tengah mencari pemain keturunan berposisi penyerang.
Hal ini dilakukan karena penyerang timnas Indonesia akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan.
Pasalnya tim Merah Putih cukup buntu saat melakukan serangan, sehingga pelatih Shin Tae-yong dan PSSI tengah mencari pemain keturunan berposisi penyerang.
Dengan begitu, posisi Dendy pun bisa terancam tergusur oleh pemain keturunan.
Menghadapi ini, Dendy Sulistyawan sebenarnya tak terlalu pusing karena menurutnya kehadiran pemain keturunan pun menjadi hal yang bagus.
Menurutnya adanya pemain keturunan ini jadi bagus karena para pemain lokal bisa lebih termotivasi untuk bersaing menjadi lebih baik lagi.
Ia menilai bahwa adanya pemain keturunan ini juga sebenarnya tidak ada perbedaan.
Hal ini karena semua memiliki tujuan yang sama yakni untuk membuat timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik.
“Itu juga semua pemain sekarang sama ya, kita juga membela Merah Putih, jadi tidak ada perbedaan menurutku,” ucapnya.
Untuk itu, Dendy mengaku tak ada masalah walaupun PSSI mencari pemain keturunan.
Pemain Bhayangkara FC ini justru semakin termotivasi untuk bisa lebih baik lagi.
Oleh karena itu, daripada memikirkan soal tak dapat tempat di timnas Indonesia.
Dendy Sulistyawan justru memilih untuk tetap fokus memperbaiki diri dan kekurangan.
Ia memilih untuk menambah latihan agar bisa memperbaiki kekurangannya.
Menurutnya menambah latihan sebenarnya sudah menjadi hal biasa bukan karena kehilangan tempat di timnas Indonesia saja.
Namun, ia juga menambah latihan karena sebagai pemain Liga 1 tidak mudah.
Pasalnya di klub Liga 1 juga banyak saingan pemain asing, apalagi posisi penyerang memang banyak pendatang.
“Pasti ada tambahan latihan,” kata Dendy Sulistyawan.
“Kalau pemain tidak mau menambah latihan sendiri susah, di Liga 1 juga sekarang pemain Asingnya juga lebih banyak.
“Kalau kita tidak ada latihan tambahan, kita mungkin tak akan bisa bersaing,” tuturnya.