BinjaiNews – Isu pergantian manajer di Manchester United sedang berembus kencang.
Posisi Erik ten Hag sebagai juru taktik Setan Merah sedang terancam seiring performa buruk tim pada 2023-2024.
Pria berumur 54 tahun itu membawa Bruno Fernandes dkk finis sebagai juru kunci fase grup Liga Champions.
Gelar Piala Liga Inggris pun sudah melayang dari tangan United.
Di Liga Inggris, Man United menempati peringkat keenam klasemen usai mengumpulkan 47 poin dari 28 penampilan.
Otomatis hanya Piala FA yang bisa dimaksimalkan The Red Devils untuk menghasilkan gelar musim ini.
Kinerja Ten Hag yang kurang memuaskan lantas membuat bos baru Man United, Sir Jim Ratcliffe, bergerak mencari manajer baru.
Kabarnya, pilihan utama jatuh kepada Gareth Southgate.
Lalu bagaimana nasib Ten Hag nanti? Apakah dipecat oleh klub?
Melansir dari Dailystar, United memberikan opsi kepada sang nakhoda untuk menempati jabatan baru sebagai pelatih kepala.
Posisi tersebut akan membatasi kuasa Ten Hag dalam mengelola pemain.
Masih menurut sumber serupa, Ten Hag bisa saja meninggalkan Old Trafford jika tidak siap mengubah perannya dari manajer menjadi pelatih kepala.
Si pria asa Belanda masih terikat kontrak bersama United sampai 2025.
Andai memutuskan pergi lebih cepat, Ten Hag bakal menerima biaya kompensasi sebesar 10 juta euro atau Rp 199,3 miliar.
Sebagai informasi, manajer dan pelatih kepala memiliki peran berbeda.
Seorang pelatih kepala tidak andil atau memiliki peran sedikit dalam proses perekrutan dan transfer pemain.
Singkatnya, pelatih kepala hanya melatih dan merancang tim dengan skuad yang tersedia.
Adapun manajer punya andil dalam proses transfer pemain serta urusan taktik klub.
Manajer juga bertanggung jawab soal durasi kontrak pemain.