BinjaiNews – Nova Arianto memang belum lama ini ditunjuk sebagai pelatih timnas U-16 Indonesia.
Setelah penunjukkan pelatih ini, tak sedikit pihak yang langsung membagi dua kelompok.
Seperti Nova Arianto yang sebelumnya telah menjadi asisten pelatih timnas Indonesia sekaligus asisten Shin Tae-yong.
Nova disebut-sebut sebagai murid dari Shin Tae-yong.
Sementara itu, untuk pelatih timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri digabungkan dengan Bima Sakti.
Tak sedikit netizen yang secara tak langsung mengelompokkan mereka menjadi dua bagian.
Ternyata situasi ini dirasakan oleh Erick Thohir, sehingga ia dengan tegas meminta agar tak ada dikotomi.
Ia tak mau mendengar ada isu soal dikotomi atau pengelompokan terkait penunjukkan Nova Arianto sebagai pelatih timnas U-16 Indonesia ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut dengan tegas mengatakan bahwa timnas Indonesia itu saling berkesinambungan.
Untuk itu, tak boleh ada yang dipecah-pecah karena nantinya akan semua saling bekerlanjutan.
Erick Thohir menjelaskan bahwa PSSI memang memberi tugas kepada pelatih Shin Tae-yong dan Indra Sjafri.
Akan tetapi, situasi itu bukan untuk dikelompok-kelompokkan.
“Sepak bola Indonesia tidak boleh dipecah-pecah seperti itu,” kata Erick Thohir.
“Cuman yang saya tugaskan bahwa coach Indra itu fokus di U-20 dan U-17, coach Shin Tae-yong senior dan U-23, itukan kesepakatannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa pelatih sekelas Shin Tae-yong dan Indra Sjafri memang memiliki tugas untuk melatih pelatih muda Indonesia.
Situasi ini membuat pelatih seperti Nova Arianto belajar dari Shin Tae-yong dan sebelumnya juga dari Indra Sjafri.
Begitu juga dengan Bima Sakti yang sebelumnya belajar dari Shin Tae-yong dan sekarang menjadi bagian dari asisten Indra Sjafri di timnas U-20 Indonesia.
“Masing-masing coach wajib melatih pelatih muda,” tegas Erick.
“Kalau Shin Tae-yong wajib melatih pelatih Indonesia muda, begitu juga coach Indra harus punya pelatih muda.”
“Semua pelatih saya kasih target, coach Indra saya kasih target U-20 dan U-17. Coach Nova juga saya berikan target.”
Mantan pemilik Inter Milan itu mengatakan bahwa setiap pelatih pasti punya target begitu juga seperti Bima Sakti yang menukangi timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 lalu.
Hanya saja, Bima tak bisa mewujudkan target yang dibebankan untuk lolos fase grup, sehingga PSSI memberikan kepada pelatih baru.
Pelatih yang diberi tanggung jawab tersebut yakni Nova Arianto.
“Saya berikan kepada pelatih lain, coach Nova, tetapi saat ini coach Bima tetap berada di ekosistem dan membantu coach Indra,” jelas Erick.
“Apakah nanti ada penugasan lain buat coach Bima? Bisa saja karena coach Bima juga membawa kita juara AFF U-17 lalu.”
Erick menegaskan bahwa semua pelatih di tim nasional pasti punya target begitu juga dengan pelatih baru timnas wanita Indonesia Satoru Mochizuki.
“Tapi saya profesional saya mengharapkan semua pelatih punya target. Jadi bukan sesuatu yang membelah-belah,” tutur Erick.
Hal ini karena Erick tak ingin PSSI seperti negara-negara lain yang dikit-dikit memecat pelatih.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa ia akan mendukung semua program pelatih dengan baik, sehingga pelatih pun bisa merasakan dukungan dari federasi.
“Saya sistemnya profesional tapi kekeluargaan, saya nggak mau sistemnya dibalik kekeluargaan tapi nggak profesional, saya nggak mau. Itu semua punya target,” pungkasnya.