BinjaiNews – Setelah strikernya, Lee Young-jun, dihukum kartu merah, dia sendiri mengalami hal serupa, sehingga terpaksa masuk ke ruang ganti.
Bagai gempa dahsyat, Korea Selatan kemudian disingkirkan Timnas U-23 Indonesia melalui adu penalti dramatis.
Duel perempat final di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari hingga pagi WIB, itu benar-benar menegangkan.
Dimulai dengan keunggulan Garuda Muda melalui gol Rafael Struick menit ke-15, kubu Korsel sangat terkejut.
Skor berubah menjadi 1-1 setelah Komang Teguh melakukan gol bunuh diri pada menit ke-45.
Akan tetapi, Rafael kembali mengejutkan Korea dengan gol keduanya 3 menit kemudian.
Striker ADO Den Haag berusia 21 tahun itu dengan tenang menggulirkan bola melewati satu bek dan kolong kaki kiper Korsel Baek Jong-beom.
Timnas U-23 Indonesia seharusnya unggul lebih banyak gol lewat sejumlah peluang emas.
Sayang, Marselino Ferdinan dua kali membuang kans itu di depan gawang lawan.
Penyia-nyiaan peluang itu dihukum Korsel dengan gol balasan Jeong Sang-bin menit ke-84.
Walhasil, skor 2-2 bertahan hingga waktu normal plus tambahan 10 menit berakhir.
Dalam perpanjangan waktu 2×15 menit, skor imbang itu tetap bertahan, sehingga harus ditentukan melalui adu penalti.
Adu penalti ini benar-benar gila, karena harus dilakukan hingga penendang ke-12 dari masing-masing tim.
Dalam adu penalti tersebut, Sananta Ramadhan dan Pratama Arhan sukses membobol gawang lawan dua kali, sedangkan Rafael Struick, Marselino, Justin Hubner, Kelly Stroyer, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, dan Ernando Ari masing-masing berhasil satu kali.
Arkhan Fikri menjadi satu-satunya eksekutor yang gagal karena bola tendangannya melenceng ke luar gawang.
Penyelamatan Ernando terhadap bola tendangan eksekutor ke-12 Lee Kang-hee dan gol kedua Pratama menjadi penentu kemenangan Indonesia 11-10.
Garuda Muda akhirnya lolos untuk pertama kali ke semifinal Piala Asia U-23 dan Hwang Sun-hong meratapi kekalahan timnya itu di ruang ganti.
Juara tahun 2020 itu kembali gagal ke empat besar seperti pada edisi terakhir di Uzbekistan tahun 2022 juga terhenti di perempat final.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong tidak berlebihan meluapkan keberhasilannya menyingkirkan negeri sendiri.
Namun, prestasinya itu sangat berpotensi besar berakibat fatal terhadap kelanjutan karier kompatriotnya, Hwang Sun-hong.
Bagaimana tidak, rekannya itu sebelumnya sedang digadang-gadang untuk naik kelas menjadi pelatih timnas senior Korea Selatan mengisi kursi kosong yang ditinggal Juergen Klinsmann.
Pelatih asal Jerman itu dipecat gara-gara gagal di Piala Asia 2023.
Hwang kemudian ditunjuk oleh Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) sebagai pelatih sementara (caretaker) timnas senior.
Dia membimbing Son Heung-min dkk dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2024 pada Maret lalu.
Setelah berhasil mempersembahkan 4 poin dari imbang 1-1 dan menang 3-0 atas Thailand, pria berusia 55 tahun itu mencuat sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pelatih permanen timnas senior.
Hwang sempat malu-malu kucing dengan mengatakan tak tertarik melatih Timnas Korea Selatan.
Meski begitu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada federasi sepak bola negaranya.
“Saya yakin Asosiasi Sepak Bola Korea akan mengambil keputusan yang baik mengenai hal itu. Bukan hak saya untuk mengatakannya,” kata Hwang dalam persiapan Timnas U-23 Korea Selatan menghadapi Piala Asia U-23 2024.
Dia menambahkan, “Saya harus terus bergerak bersama para pemain saya di sini menuju tujuan kami berikutnya.”
Ternyata, gerak Hwang dan timnas mudanya kini telah dihentikan Shin Tae-yong di Qatar.
Tujuan atau targetnya untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 pun buyar.
Yang paling menyedihkan adalah kemungkinan besar KFA berpaling ke kandidat lain untuk mengisi kursi kosong pelatih timnas senior Tim Negeri Ginseng, karena Hwang sudah gagal saat berhadapan dengan Shin Tae-yong.
Timnas Korea Selatan masih harus berjuang untuk bisa lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, meski menyisakan dua laga menghadapi Singapura dan China.
Peluangnya untuk lolos tentu sangat besar, karena kini memimpin klasemen Grup C dengan 10 poin.
Sedangkan China 7 poin, Thailand 4, dan Singapura 1.