BinjaiNews – Menurutnya, komentar Shin Tae-yong soal adanya tawaran yang datang kepada salah satu media Korea Selatan tidak bagus disebutkan.
Hal itu dikarenakan Shin Tae-yong masih terikat kontrak dengan PSSI sampai Juni 2024.
Budi Setiawan menilai, tidak layak seorang pelatih sekelas Shin Tae-yong berbicara seperti itu.
“Komentar Shin Tae-yong yang mengatakan bahwa sudah ada negara yang berminat kepada dirinya semakin menunjukkan wajah asli dirinya yang oportunis dan cacat moral dan etika.”
“Padahal dia terikat kontrak dengan PSSI sejak 2019 hingga 2023, dan diperpanjang sampai Juni 2024,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Selasa (30/1/2024).
Lanjut Budi Setiawan, Shin Tae-yong sudah menunjukkan tingkah cacat ertika sejak 2022.
Kala itu, pelatih berusia 53 tahun tersebut menandatangani kontrak dengan agensi ternama Korea Selatan, ADG Company.
Agensi ini juga yang membuat Shin Tae-yong aktif menjadi bintang iklan.
“Di bawah agensi ini, Shin Tae-yong aktif menjadi model iklan seperti Hyundai (2022), Hana Bank (2022), Kopi Luwak (2022), Mie Instan Nongsim Bulgogi (2023), dan terakhir dengan TSB Korea (The Sand Box Korea), yaitu perusahaan metaverse yang menjual avatar Shin Tae-yong menggunakan properti timnas Indonesia,” kata Budi Setiawan.
Budi Setiawan juga mengungkapkan bahwa Shin Tae-yong tidak patut bicara soal penawaran yang datang kepadanya ke publik.
Semestinya, dia bicara langsung kepada PSSI secara privat.
Tindakannya ini seolah melempar bensin di tengah api.
Tampaknya Shin Tae-yong berani berbicara itu karena sudah sukses memenuhi target PSSI dengan membawa timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Namun, PSSI masih belum juga menyodorkan perpanjangan kontrak jangka panjang kepadanya.
Sesuai hasil diskusi dengan Shin Tae-yong, PSSI ingin pelatih asal Korea Selatan itu membawa timnas U-23 Indonesia melaju ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024 yang digelar pada 15 April sampai 3 Mei 2024 di Qatar.
Jika itu sukses, maka PSSI akan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sampai 2027.
“Yang terjadi sekarang Shin Tae-yong melempar bensin di tengah api.”
“Menimbulkan polemik, membenturkan rakyat Indonesia dengan PSSI.”
“Ini sungguh tindakan yang sangat memalukan, cacat moral, dan tidak beretika,” ujar Budi Setiawan.
Terakhir, Budi mengungkapkan bahwa publik bebas beraspirasi soal timnas Indonesia.
Akan tetapi, publik tak boleh menekan PSSI agar memperpanjang kontrak Shin Tae-yong.
Sebab, perpanjangan kontrak pelatih timnas Indonesia itu sepenuhnya berada di tangan PSSI.
“Terakhir, publik dan suporter silahkan menyampaikan aspirasi mengenai Timnas Indonesia di masa depan, tapi jangan membentuk opini dan menekan PSSI agar memperpanjang kontrak Shin Tae-yong.”
“Jangan perpanjangan kontrak pelatih Timnas Indonesia ini dibuat seperti variety show,” pungkasnya.