BinjaiNews – Menurut Shin Tae-yong, ada beberapa keputusan Letexier Francois yang merugikan timnas U-23 Indonesia.
Di antaranya dua penalti yang berikan kepada Guinea.
Tendangan 12 pas pertama didapat Guinea usai Witan Sulaeman melanggar Bah Algassime. Padahal dia dilanggar di luar kotak.
Ilaix Moriba yang menjadi eksekutor sukses memperdaya Ernando Ari. Skor 1-0 untuk Guinea.
Sementara penalti kedua Guinea diperoleh saat Alfeandra Dewangga dianggap menjatuhkan Bah Algassime.
Berdasarkan tayangan ulang, Alfeandra Dewangga lebih dulu merebut bola ketika duel dengan Bah Algassime.
Karena situasi ini, Shin Tae-yong sempat protes keras di pinggir lapangan.
Alhasil, Shin Tae-yong harus diusir imbas diganjar kartu kuning kedua dalam waktu yang berdekatan.
“Untuk pertandingan terakhir (Guinea) memang benar-benar pemain bekerja keras sangat kerja maksimal,” ucap Shin Tae-yong.
“Tapi dengan adanya keputusan yang tidak adil dari wasit itu (Letexier Francois).””Yang saya tidak bisa menerimanya,” sambung pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Karena terus ragu menyikapi keputusan Letexier Francois, dirinya lantas mengulang-ulang rekaman laga kontra Guinea.
“Beberapa kali saya memutar video pertandingan,” ujar Shin Tae-yong.
“Tapi tetap juga ada kesalahan dari wasit.”
“Itu yang sangat disayangkan,” tutur pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Bagi Shin Tae-yong, kecewa karena gagal melaju ke Olimpiade 2024 pastinya masih terasa.
“Apa yang dirasakan ini pasti (sama) juga dengan fans sepak bola Indonesia sama,” tutupnya.
Timnas U-23 Indonesia yang harus menjalani laga play-off Olimpiade 2024 kontra Guinea usai keluar sebagai peringkat keempat Piala Asia U-23 2024 Qatar.
Sementara pada perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, timnas U-23 Indonesia kalah 2-1 dari Irak.
Irak berhak menemani Jepang dan Uzbekistan yang lebih dulu mengamankan tiket Olimpiade 2024.
Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah berhasil mengalahkan Uzbekistan dengan hasil akhir 1-0.