BinjaiNews – Karena pemain yang mempunyai darah Indonesia mempunyai hak untuk berseragam Merah Putih.
Kini timnas putri Indonesia ditangani oleh Satoru Mochizuki yang diresmikan, Selasa (20/2/2024).
“Kami terbuka,” ucap Erick Thohir di Kantor Danareksa, Jakarta Pusat.
“Tapi yang tidak boleh terkotomi hari ini selalu bicara nasional dan diaspora.”
“Kami bangun timnas dengan siapapun yang mau bawa Merah Putih juara,” kata Menteri BUMN itu.
Dia menambahkan, pembinaan sepak bola wanita harus terus digenjot.
Saat ini, kompetisi profesional wanita sedang mandek.
Liga 1 Putri kali pertama dan terakhir digulirkan pada 2019.
Kala itu, Persib Bandung keluar sebagai juara usai menaklukkan Tira Persikabo dengan agregat 6-1.
“Kita terbuka liat pemain diapsora,” tutur Erick Thohir.
“Tapi grassroot dibina.”
“Timnas punya strategi jangka panjang,” ujar pria berusia 53 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Erick Thohir berharap kehadiran Satoru Mochizuki akan membantu sepak bola wanita Indonesia berkembang.
Satoru sendiri mempunyai catatan prestasi yang gelimang bersama sepak bola putri di Jepang selama 10 tahun.
Meliputi, kontribusi besar bagi timnas putri Jepang yang maju ke semifinal dalam Olimpiade Beijing 2008, memenangkan Piala Dunia Wanita FIFA Jerman 2011, dan finis di tempat kedua dalam Olimpiade London 2012.
“Kesepakatan sama coach itu kita menginginkan punya blue print lima tahun,” ujar Erick Thohir.
“Tetapi beliau langsung jawab 10 tahun, saya juga senang.”
“Beliau menjawab saya juga ingin mendidik pelatih-pelatih indonesia, wah saya langsung terharu,” kata pria kelahiran Jakarta itu.
Terdekat, Satoru Mochizuki, akan memimpin timnas putri Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024.
Rencananya, Piala Asia Wanita U-17 2024 digelar di Indonesia mulai berlangsung pada 6-16 Mei 2024.
Dia menambahkan, pada ajang tersebut, Satoru Mochizuki, tidak dibebani target muluk-muluk.
“Nah tentu sebagai tuan rumah AFC U17 nanti, ya saya tidak mau ada target dulu. Jangan media (bilang), kok tidak ada target? Pelatih yang lain di targetin nih,” kata mantan Presiden Inter Milan itu.
“Ya sabar orang baru dateng langsung di targetin.”
“Talenta poolnya (daftar pemain potensi) aja belum keliatan seperti apa,” ujarnya.