BinjaiNews – Sebelumnya, PSSI menyatakan protes terkait kinerja wasit yang memimpin laga melawan Qatar, Senin (15/4).
Wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assitant referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom, dianggap mengeluarkan keputusan yang merugikan bagi Indonesia.
Bahkan, beberapa pelanggaran yang dilakukan pemain Qatar luput dari pandangan wasit asal Tajikistan tersebut.
Pasca pertandingan PSSI langsung mengirim surat protes kepada AFC.
Erick Thohir menjelaskan, banding yang disampaikan kepada AFC telah ditolak.
Kedua pemain yakni Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta gagal lolos dari hukuman.
Upaya PSSI juga dipastikan gagal lewat surat balasan dari AFC.
“Sudah, sudah dijawab sama AFC, tetap berjalan.”
“Jadi, protes kita ditolak, Ivar Jenner dihukum bermain sekali.”
“Ramadhan Sananta dihukum dua kali tidak boleh bermain, itu hasilnya,” kata Erick Thohir saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/4).
Ivar harus absen saat melawan Australia dan Sananta mendapatkan hukuman berlipat karena mendapatkan kartu merah langsung.
Sananta tidak bisa bermain dalam dua laga yakni melawan Australia dan Yordania.
Selain itu, pemain asal Persis Solo tersebut mendapatkan sanksi denda sebesar Rp16 Juta.
Kondisi ini membuat penyerang berusia 21 tahun tersebut baru akan kembali saat Indonesia lolos ke babak selanjutnya.
Sebelum laga melawan Australia, Ivar Jenner sempat meminta maaf karena kartu merah yang didapatkan.
Sempat cukup emosi dengan menyampaikan sindiran di media sosial, akhirnya dia memilih menerima keadaan.
Kartu kuning kedua yang diterima oleh pemain FC Utrecht ini cukup unik karena sebenarnya dia dalam posisi menghindari sapuan pemain lawan tapi dianggap melanggar.
Dia juga berterima kasih kepada PSSI yang berusaha menyampaikan protes terkait masalah ini.
“Terima kasih semua orang yang telah mendukung saya.”
“Setelah kartu merah saya yang aneh saat melawan Qatar.”
“PSSI melakukan segalanya untuk menghapus kartu merah saya.”
“Tetapi sayangnya masih diskors untuk pertandingan tersebut,” tulis Ivar Jenner.