BinjaiNews – Jakarta BIN dan Jakarta STIN BIN tak main-main dalam memburu prestasi kendati baru akan menjalani musim kedua di Proliga.
Mereka sukses mengamankan skuad yang mumpuni untuk bisa bersaing dalam perebutan gelar juara pada musim ini.
Di tim putra STIN BIN, siapa yang tidak tergiur saat Farhan Halim dan Dimas Saputra bersatu dengan pemain sekaliber Rivan Nurmulki dan Doni Haryono.
Pemain muda Luvi Febrian yang menjadi pemain terbaik Kapolri Cup 2024 juga merapat sehingga membuat deretan penyerang mereka makin mewah.
Mereka juga punya pemain beraroma timnas di posisi middle blocker dan setter masing-masing melalui Cep Indra Agustin dan Jasen Natanael Kilanta yang dipertahankan.
Tim putri BIN juga tak kalah mentereng. Pemain-pemain jagoan dari dua finalis Proliga musim lalu berhasil dibajak.
Dari Bandung bjb Tandamata selaku juaranya, BIN sukses menarik sang kapten Wilda Siti Nurfadhilah yang kebetulan merupakan istri Doni Haryono.
Wilda tidak pindah sendirian. Dua libero yang juga berlabel timnas yaitu Yulis Indahyani dan Nandita Ayu Salsabila ikut serta, plus opposite anyar Dian Wijayanti.
Sementara dari runner-up Jakarta Pertamina, BIN menggaet pemain putri lokal yang paling diburu jasanya yaitu Megawati Hangestri Pertiwi.
BIN menjadi tujuan Megawati setelah menuntaskan musim debutnya di Liga Voli Korea bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Opposite timnas Indonesia itu datang sepaket bersama setternya, Arneta Putri Amelian. Di pos libero BIN juga mengambil amunisi Jakarta Pertamina yaitu Indah Guretno.
Para pasukan anyar melengkapi roster BIN yang musim lalu sudah diperkuat pemain timnas lain seperti Ratri Wulandari dan Myrasuci Indriani.
Manajer tim Jakarta BIN dan perwakilan manajer Jakarta STIN BIN, Sopandi, menyebut bahwa proses pencarian bakat-bakat terbaik ini tidak berlangsung singkat.
“Ini melalui proses yang cukup panjang, kami bernegosiasi juga cukup alot dengan mereka,” kata Sopandi dilansir dari Antaranews.com.
“Ini kan lebih ke arah personal, setiap pemain mau ikut atau tidaknya sama kita kan itu personal.”
Sopandi juga menolak anggapan Jakarta STIN BIN dan Jakarta BIN mengambil jalan pintas untuk menjadi juara.
Menurutnya, ada proses yang dibangun secara bertahap di dalamnya.
“Setiap habis perhelatan seperti ini, kami langsung evaluasi, ternyata ada kekurangan di sini, langsung kami cari,” ujarnya.
“Jadi bukan setahun dua tahun, bertahun-tahun kami membentuk ini, termasuk tim di Livoli Divisi Utama itu sudah kami bentuk sudah cukup lama.”
Dengan skuad yang terbilang mewah, Sopandi mengharapkan gelar juara Proliga untuk pertama kalinya bagi BIN.
“Dengan komposisi yang ada kami berharap menjadi unggulan, tidak hanya unggulan, kami juga ingin menjadi juara,” kata Sopandi.