BinjaiNews – AC Milan dituntut melakukan revolusi besar setelah gagal di berbagai medan kompetisi musim ini.
Salah satu perubahan pertama yang tercepat untuk dilakukan bisa dilihat dari segi taktikal.
Momennya tersaji saat menghadapi Inter Milan pada hajatan Derby della Madonnina di San Siro, Selasa (23/4/2024) dini hari WIB.
Duel pekan ke-33 Liga Italia ini menyediakan kesempatan Inter juara jika sanggup mengalahkan rival sekotanya.
Awak I Rossoneri tentu sekuat mungkin ingin mencegah mimpi buruk itu terjadi.
Namun, lima kekalahan beruntun dalam lima derbi terakhir menunjukkan ada gap yang besar di antara kekuatan mereka.
Guna menyiasati hal tersebut, Stefano Pioli dijagokan bakal melakukan tactical tweak dengan menyulap Rafael Leao sebagai false-nine alias penyerang tengah semu dalam pola 4-2-3-1.
Winger Portugal tersebut digeser maju dari kiri ke depan-tengah untuk disulap sebagai bomber sejati dadakan demi memberi efek kejut.
Kelihatannya Pioli tidak puas dengan kinerja para striker yang melempem dalam penyelesaian akhir.
Faktor itu turut berkontribusi terhadap kegagalan Milan menang 3 partai beruntun, dengan 2 di antaranya berakibat ketersingkiran dari Liga Europa oleh AS Roma.
Aksi Pioli menaruh Leao di pos penyerang tengah otomatis bakal menggusur Olivier Giroud ke bangku cadangan.
Dengan ketiadaan target man sejati yang menunggu bola seperti Giroud, Pioli juga tampaknya ingin membingungkan bek-bek Inter dengan pergerakan liar antara Leao serta trio pemain sepertiga akhir yang menyokongnya.
Trio penopang tersebut adalah Christian Pulisic, yang diproyeksikan mengisi peran biasa Leao di sisi kiri serangan, serta Ruben Loftus-Cheek dan Yunus Musah.
Perubahan posisi Leao sebagai false-nine memang terbilang mengejutkan, tapi bukan hal baru.
Selama di Milan, dia pernah menjalankan tugas penyerang tengah sebanyak 40 kali di semua ajang dalam masa bakti sejak 2019.
Catatannya ketika melakoni peran tersebut ialah menyumbang 8 gol dan 3 assist.
Pindah ke lini belakang, Milan tak bisa diperkuat Malick Thiaw karena skors, sedangkan Pierre Kalulu masih cedera dan kondisi Simon Kjaer terus dievaluasi.
Matteo Gabbia yang tampil oke beberapa partai terakhir dan Fikayo Tomori dijagokan bakal turun starter guna melindungi kiper Mike Maignan.
Adapun kapten Davide Calabria serta Theo Hernandez mengawal sayap belakang dan akan berhadapan langsung dengan Matteo Darmian serta Federico Dimarco di kubu Inter.
Untuk posisi jangkar, Pioli siap menurunkan Tijjani Reijnders dengan tugas lebih defensif dan Yacine Adli, yang menyuntikkan sisi kreativitas atau skill playmaking dari dapur permainan.
Di bangku cadangan, Giroud, Samuel Chukwueze, hingga Noah Okafor siap kembali mengemban misi supersub jika tim membutuhkan suntikan daya serang.
Pindah ke kubu lawan, Inter Milan hanya kehilangan pasien lama, Juan Cuadrado, yang kembali mengalami setback dalam pemulihan cedera.
Sisanya, Simone Inzaghi bisa memadu-madankan kombinasi full-team sesuai kebutuhan pertandingan.
Trio Benjamin Pavard, Francesco Acerbi, dan Alessandro Bastoni akan bekerja sama membantu tugas Yann Sommer di belakang.
Tiga jenderal utama lini tengah, Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, dan Henrikh Mkhitaryan, juga siap tempur.
Sementara itu, Inter pastinya berharap duel Lautaro Martinez-Marcus Thuram menemukan sinergi kembali setelah cukup lama melempem.
Martinez sedang berpuasa gol sejak akhir Februari lalu.
Adapun Thuram baru saja mencetak yang pertama dalam 8 laga terakhir klub pekan lalu saat ditahan Cagliari.
Prakiraan Formasi (La Gazzetta dello Sport)
AC Milan (4-2-3-1): Maignan; Calabria, Gabbia, Tomori, Hernandez; Adli, Reijnders; Musah, Loftus-Cheek, Pulisic; Leao.
Pelatih: Pioli
Inter Milan (3-5-2): Sommer; Pavard, Acerbi, Bastoni; Darmian, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Lautaro.
Pelatih: Inzaghi