BinjaiNews – Garuda Muda akan menghadapi Yordania pada laga terakhir Grup A yang sangat menentukan, 21 April.
Tim asuhan Shin Tae-yong itu berada di posisi kedua klasemen dengan 3 poin.
Yordania di urutan ketiga disusul Australia, masing-masing 1 poin.
Timnas U-23 Indonesia hanya memiliki satu skenario untuk bisa meraih tiket delapan besar.
Skenario tunggal itu adalah menang atas Yordania atau minimal imbang.
Dalam kondisi imbang, Indonesia tetap lolos meski Australia menang besar atas Qatar karena unggul head-to-head 1-0.
Akan tetapi, Yordania bukan tim yang mudah ditekuk oleh Garuda Muda.
Pada laga pertamanya, Yordania bermain sengit tanpa gol dengan Australia.
Lalu, pada laga kedua tim besutan Abdullah Abu Zema itu membuat Qatar ketar-ketir, sebelum akhirnya kalah 1-2.
Jika tak dipimpin oleh wasit yang sering menguntungkan Qatar, termasuk dengan waktu tambahan yang sangat lama (19 menit), Yordania lebih berpotensi imbang 1-1.
Yordania sudah menjadi langganan tetap tampil di Piala Asia U-23 sejak 2013, yang sangat berbeda dengan Indonesia sebagai peserta debutan.
Tim Asia Barat itu meraih peringkat ketiga pada edisi 2013 di Oman.
Pada tahun 2016 di Qatar, Yordania lolos ke perempat final.
Tapi, pada edisi 2018 di China, tim itu terhenti di penyisihan grup.
Yordania kembali lolos ke perempat final pada Piala Asia U-23 2020 di Thailand.
Sedangkan pada edisi terakhir di Uzbekistan 2022, tim tersebut terhenti di fase grup.
Timnas U-23 Indonesia belum pernah bersua Yordania.
Pertandingan keduanya di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu (21/4/2024) pukul 22.30 WIB, dipastikan berlangsung sangat sengit.
Kemenangan atas Australia menjadi modal yang sungguh penting bagi Marselino Ferdinan dkk.
Kepercayaan diri mereka kini melonjak berlipat-lipat untuk mencetak sejarah lolos pertama kali ke perempat final Piala Asia U-23.
Empat Skenario
Berbeda dengan Indonesia yang hanya memiliki satu skenario, Timnas U-23 Thailand lebih banyak pilihan untuk lolos ke perempat final.
Ada empat skenario yang bisa dilalui Thailand untuk melaju ke fase knock-out tersebut.
Pertama, Thailand menang atas Tajikistan ketika Irak kalah atau imbang dengan Arab Saudi.
Dalam kondisi itu, Thailand merebut runner-up Grup C dengan 6 poin.
Kedua, Thailand mengalahkan Tajikistan, Irak juga menekuk Arab Saudi.
Dalam situasi itu, tiga tim mengantongi 6 poin, tapi Thailand paling dirugikan dalam hal selisih gol.
Thailand hanya akan berlanjut jika Irak menang melawan Arab Saudi dengan selisih gol lebih banyak.
Ketiga, Thailand bermain imbang dengan Tajikistan, sedangkan Irak tak menang melawan Arab Saudi.
Dalam kondisi itu, Thailand dan Irak sama-sama memiliki 4 poin, tapi skuad Sritaro yang berlanjut berkat indeks head-to-head.
Skenario keempat, Thailand kalah dari Tajikistan dan Irak juga kalah dari Arab Saudi.
Walhasil, Thailand, Irak, dan Tajikistan memiliki 3 poin bersamaan.
Thailand akan melaju jika tidak kalah dari Tajikistan dengan selisih 2 gol atau lebih karena saat ini ketiga tim tidak akan mempertimbangkan hasil pertandingan dengan Arab Saudi.