BinjaiNews – Timnas Yordania membuat sejarah dengan lolos pertama kalinya ke partai puncak Piala Asia.
The Eagles menyingkirkan favorit kuat, timnas Korea Selatan, pada laga semifinal.
Bertanding di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Selasa (6/2/2024), Yordania menekuk Son Heung-min dkk 2-0.
Gol-gol mereka tercipta dalam interval 13 menit pada babak kedua melalui aksi Yazan Al-Naimat (53′) dan Mousa Al-Tamari (66′).
Yordania tinggal menunggu lawan di final Piala Asia 2023.
Satu tiket lagi diperebutkan Iran dan Qatar pada pertandingan di Stadion Al Thumama, Rabu (7/2/2024) pukul 22.00 WIB.
Skenario yang mungkin terjadi pada final nanti adalah tersajinya Derbi Arab.
Terminologi “Derbi Arab” kerap dipakai saat membahas duel antara sesama negara yang tersebar di sekitar Semenanjung Arabia.
Secara geografis maupun geopolitis, kawasan tersebut mencakup 9 negara.
Rinciannya adalah Arab Saudi, Bahrain, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Irak (bagian selatan).
Yordania bisa bertemu Qatar jika kontingen tuan rumah mampu mengalahkan Iran.
Kalau kondisi itu yang muncul, maka terciptalah Derbi Arab untuk ketiga kalinya di final Piala Asia.
Kala itu di Uni Emirat Arab, timnas Arab Saudi mengalahkan tuan rumah melalui adu penalti.
Babak tos-tosan ditempuh setelah tak ditemukan pemenang sepanjang waktu normal dan extra time.
Derbi Arab terakhir yang mentas pada final terjadi di Piala Asia 2007.
Kontestannya adalah Irak dan Arab Saudi dalam pertandingan sengit di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Timnas Irak berpesta di Indonesia berkat gol tunggal penyerang legendaris Younis Mahmoud.
Bagi Yordania sendiri, siapa pun lawan yang mereka hadapi di Lusail, Sabtu (10/2/2024), keberhasilan mencapai final merupakan prestasi luar biasa dan layak dirayakan.
The Eagles hanya berstatus tim peringkat 87 dunia.
Pencapaian terjauh mereka sebelumnya di Piala Asia hanya sampai perempat final.
Calon lawan nanti, Irak (3 kali juara) dan Qatar (1) lebih berpengalaman melakoni laga-laga krusial di turnamen ini.
Meski begitu, pelatih Yordania, Hussein Ammouta, tidak gentar menghadapi siapa pun.
“Mereka menunjukkan performa heroik sepanjang turnamen.”
“Kesuksesan ini adalah usaha kolektif, semua individu berkontribusi terhadap kemenangan,” imbuhnya selepas menekuk Korea Selatan.