BinjaiNews – Salah satu kritik yang nyaring mengulas kelemahan pertahanan Man United diutarakan Jamie Carragher.
Legenda Liverpool yang kini menjadi pandit reguler tersebut heran dengan pertahanan Setan Merah yang begitu keropos.
Statistik membuktikan betapa mudahnya Man United dihujani tembakan oleh lawan.
Musim ini di Liga Inggris, pasukan Erik ten Hag telah menderita 16 tembakan atau lebih dalam 14 pertandingan.
Frekuensi tersebut setara dengan tim zona degradasi, Luton Town (posisi 18 klasemen) dan Sheffield United (20).
Secara keseluruhan, statistik Manchester United dalam hal ini memang sangat mengkhawatirkan.
Whoscored mencatat bahwa Harry Maguire dkk rata-rata menghadapi 16 tembakan dari lawan per partai.
Angka tersebut paling rendah keempat di liga setelah Sheffield United (17,2 shots per laga), Luton (17,1) dan West Ham (16,7).
Bukan bukti abal-abal karena data ini bisa dijadikan salah satu tolok ukur kesolidan sebuah tim.
Paralel dengan kondisi di empat besar klasemen, kuartet Liverpool, Man City, Arsenal, dan Aston Villa menjadi empat tim yang paling jarang dihujani tembakan oleh musuh.
Man City paling minim dengan hanya menderita rata-rata 8,1 kali tembakan per laga, diikuti Arsenal (8,4), Aston Villa (10), dan Liverpool (11,2).
Carragher menganggap kontradiksi tersebut membuktikan adanya keanehan dalam mekanisme pertahanan Man United.
Ten Hag dianggap menerapkan high-press atau menekan pergerakan lawan dengan intensitas sangat tinggi, tapi sekaligus deep block alias melakukan blok rendah.
Deep block ialah metode bertahan intensif dengan menumpuk banyak pemain di depan gawang.
Padahal, dua prinsip itu dinilai berlawanan satu sama lain dan tak bisa dilakukan bersamaan.
“Mereka bertahan seperti sebuah tim yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Mereka suka menekan tinggi dengan blok rendah,” kata Carragher.
“Itu mustahil. Mereka suka melakukan dua hal secara bersamaan. Anda hanya bisa melakukan salah satunya.”
“Kita semua memilih buat menekan lawan atau bertahan dalam-dalam. Mereka mencoba melakukan keduanya,” tutur mantan kapten Liverpool dalam analisisnya di Sky Sports.
Ten Hag dimintai opininya soal kritik Carragher pada jumpa pers prapertandingan Piala FA melawan Nottingham.
Pelatih asal Belanda menganggap kritik tersebut tidak objektif dan terkesan memojokkan.
“Beberapa analis objektif dalam komentar mereka, memberikan nasihat yang sangat baik, tapi beberapa orang lagi sangat subjektif,” kata Ten Hag.
“Jamie Carragher adalah salah satu dari mereka.”
“Saya tidak senang dengan performa defensif tim, terutama di sisi kiri pertahanan.”
“Semua itu berkaitan dengan kemauan, semangat, dan hasrat.”
“Hal itu bagus pada minggu-minggu sebelumnya sehingga kami memenangi beberapa pertandingan (sebelum dikalahkan Fulham).”
“Pesepak bola bukan robot, terkadang mereka memiliki hari yang buruk. Kami harus melakukannya lebih baik besok,” ujar Ten Hag.
Ucapan si bos layak dinantikan pembuktiannya ketika Man United sowan ke markas Nottingham, City Ground.
Duel putaran kelima atau babak 16 besar Piala FA tersebut berlangsung Rabu (28/2/2024) waktu setempat atau Kamis 02.45 WIB.