BinjaiNews – Persija Jakarta musim ini tidak tampil memuaskan.
Tim kebanggaan Jakarta tersebut harus tercecer di peringkat ke-12 klasemen sementara Liga 1.
Jarak Persija dengan Championship Series makin jauh yaitu 11 angka.
Tim berjuluk Macan Kemayoran itu justru hanya berjarak empat poin saja dengan zona degradasi.
Hal ini membuat skuad Persija Jakarta mengubah fokus saat menatap laga pekan ke-29.
Thomas Doll menyatakan bahwa situasi di klasemen tidak pernah bohong.
Karena itu, sang pelatih asal Jerman ingin Persija melupakan target untuk mengejar tiket 4 besar.
Sebagai gantinya, Thomas Doll meminta anak asuhnya untuk mati-matian menyapu bersih tiga poin di enam pertandingan sisa musim ini.
“Hal yang paling terpenting adalah kami memahami situasi tersebut dan tidak merasa situasinya sudah aman sampai akhir musim,” ujar Thomas Doll sebelum pertandingan Persija vs Persik, Jumat (15/3/2024).
“Karena situasi persaingan juara dan klasemen sementara tidak pernah bohong.”
“Anda tahu, itulah mengapa kami membutuhkan poin karena makin sedikit pertandingan hingga bulan April.”
“Saya pikir ini sudah terlalu jauh untuk mengejar empat besar dan, yah, kami harus fokus untuk pertandingan besok.”
“Fokus menyelesaikan satu demi satu pertandingan dan kita harus memberikan yang terbaik untuk bisa mendapatkan poin yang kita butuhkan dengan tim yang ada di hadapan kami.”
“Jadi, ini target kami sekarang,” lanjutnya.
Thomas Doll meminta anak asuhnya untuk tampil lepas di sisa musim.
“Pemain juga harus lepas dan tanpa perlu memikirkan kedepannya,” ujar Thomas Doll.
Dirinya tak ingin skuad Persija Jakarta jatuh terjerembab makin dalam saat menghadapi enam pertandingan tersisa musim ini.
“Tidak ada yang ingin menyaksikan klub fantastis ini jatuh sejatuhnya dan ini menjadi motivasi besar,” ujar Thomas Doll.
“Situasi ini tidak pernah disangka semuanya, baik saya sebagai seorang pelatih, pemain saya juga.”
“Saya tidak pernah menyangka untuk melihat ke bawah dan yang penting kami aman dari zona degradasi. Namun, situasinya seperti ini.”
“Yah, karena banyak hal terjadi musim ini dan tidak berjalan bagus seperti yang mereka telah lakukan sejak musim panas, sejak awal mula musim.”
“Jadi ada banyak hal, tetapi kita sekarang harus dalam kondisi tenang, juga kita tidak merasa kaki sudah berat, karena ini sudah tak mudah jika kamu terlanjur menundukkan kepala.”
“Anda tidak bermain sepak bola yang sama lagi seperti saat kamu menegakkan kepalamu.”
“Tetapi kita memahami pemain seperti ini. Saya pikir mereka bisa mengendalikan situasi ini,” tutupnya.