BinjaiNews – Pep Guardiola dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia untuk saat ini.
Hal itu tidak lepas dari sang nakhoda yang mampu meraih berbagai prestasi bersama tim-tim yang pernah dia latih.
Akan tetapi, Guardiola juga dikenal sebagai salah satu pelatih yang cukup ketat dan disiplin.
Tidak jarang, banyak pemain yang berkonflik dengannya karena tuntutan yang besar dari Guardiola.
Sebelumnya, juru taktik asal Spanyol tersebut sempat berkonflik dengan Joao Cancelo.
Bahkan, Cancelo sampai memutuskan untuk pergi dari Manchester City dan bergabung dengan Bayern Muenchen.
Tidak hanya itu, setelah kembali ke Etihad Stadium, si pemain juga kembali memutuskan untuk menjalani masa peminjaman di Barcelona.
Cancelo bahkan ingin tetap berada di Barcelona dan tidak mau kembali ke Manchester City pada musim 2024-2025.
Setelah berkonflik dengan Cancelo, nama Guardiola kembali disebut oleh mantan pemainnya.
Kali ini, sosok yang membuka kartu eks pelatih Barcelona itu adalah Aymeric Laporte.
Bek yang kini menjadi rekan setim Cristiano Ronaldo di Al Nassr tersebut mengaku frustrasi selama menjadi pemain Guardiola.
Laporte tidak tahan karena tidak dimainkan di posisinya sebagai bek tengah.
“Itulah yang biasanya dia katakan,” ucap Laporte.
“Untuk beberapa pemain tidak seperti itu, tetapi saya tidak akan membahas hal-hal seperti itu.”
“Saya memutuskan untuk pergi dan saya bisa pergi. Itu saja.”
“Saya juga membuat keputusan untuk saat ini, saya pikir itu adalah keputusan yang tepat karena keadaan hidup dan juga karena situasi saya di City,”
“Saya telah bermain di sana untuk waktu yang lama, saya telah meraih hampir segalanya dan saya telah bermain selama dua tahun di tempat yang bukan merupakan posisi yang tidak saya inginkan.”
“Ketika satu tahun, dua tahun berlalu dan Anda tidak bermain di tempat yang ideal untuk Anda, itu sedikit membuat frustrasi karena Anda tidak menunjukkan yang terbaik dari diri Anda.”
“Anda dapat melakukan upaya apa pun. Saya terbiasa bermain sebagai bek tengah dan tidak terlalu banyak bermain di sayap. Itu bukanlah posisi yang ideal bagi saya.”
“Selain itu, mereka merekrut banyak bek tengah lain selama tiga tahun terakhir saya di City dan sudah waktunya untuk pergi dan tidak bertahan.”
“Saya juga tidak cukup menjadi starter, saya ingin bermain di semua pertandingan, saya masih sangat muda atau muda. Saya hanya ingin bermain lebih banyak.”
“Di Eropa ada beberapa pilihan, tetapi itu bukan yang paling memuaskan saya dan saya memutuskan untuk beralih ke hal lain, memutuskan hubungan dari sini sedikit, mengubah pemandangan dan mungkin kembali dengan lebih kuat,” pungkasnya.