BinjaiNews – Laga tersebut bakal digelar pada 25 Maret 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha.
Duel kedua negara tersebut menjadi pembahasan yang ramai di Korea Selatan.
Pasalnya, Shin Tae-yong yang menjadi sosok penting di sepak bola Korea Selatan bakal menghadapi negaranya sendiri di ajang resmi.
Shin Tae-yong pernah menjadi pemain dan pelatih Timnas Korea Selatan dalam karier sepak bolanya.
Timnas Indonesia menjadi negara kedua Shin Tae-yong dalam karier sepak bolanya sebagai pelatih.
Shin Tae-yong pernah menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan pada 2015-2018 untuk tiga kategori kelompok usia.
Pengamat sepak bola Korea Selatan, Park Moon-seong, angkat bicara soal duel kedua negara tersebut.
Dirinya mengaku bahwa Timnas U-23 Indonesia sebenarnya bukanlah lawan yang perlu ditakuti oleh Korea Selatan.
Park Moon-seong berkaca dari sejarah panjang Indonesia yang kerap inferior saat jumpa Korea Selatan di level usia 23 tahun.
Timnas U-23 Indonesia kalah dalam lima pertemuan kontra Korea Selatan di level usia 23 tahun.
Meski begitu, kondisinya berubah usai Shin Tae-yong datang sebagai pelatih Timnas Indonesia, termasuk di level U-23.
Shin Tae-yong menjadi alasan Timnas U-23 Indonesia kian diwaspadai, termasuk oleh Korea Selatan sendiri.
Hal ini pernah terjadi saat Park Hang-seo menjadi juru taktik Vietnam periode 2017-2023.
“Karena jika kamu menengok di level usia 23 tahun, kita bermain lima kali dan memenangi lima pertandingan tersebut.”
“Sebenarnya Indonesia bukanlah sesuatu yang kita takuti.”
“Namun, mengapa kita mulai begitu takut [menghadapi] Indonesia?”
“Karena kehadiran Shin Tae-yong. Ini sama seperti Vietnam yang berubah pesat sejak kehadiran Park Hang-seo.”
“Sepak bola Indonesia juga berubah sejak kedatangan Shin Tae-yong,” lanjutnya.
Park Moon-seong juga menyoroti strategi Shin Tae-yong untuk mendatangkan para pemain berdarah Eropa di Timnas Indonesia.
“Nah kalau dilihat kali ini baru pertama kali lolos ke babak perempatfinal. Jika melihat daftar pemain ndonesia kali ini, ada empat pemain kelahiran dan besar di Belanda,” ujar Park Moon-seong.
“Sepak bola membutuhkan ukuran tubuh. Jadi, mereka mencari pemain yang lahir dan besar di Belanda atau Eropa dan memiliki keturunan Indonesia.”
“Begitu banyak pemain yang memiliki kewarganegaraan ganda. Indonesia, seperti yang kita kenal sejak awal, tidak boleh dianggap kecil dan kecil.”
“Ada [banyak] pemain besar di skuad Indonesia saat ini. Ada pemain yang pandai mengolah bola, sehingga [tim Korea Selatan] harus berjuang dan melupakan lima kali kemenangan atas Timnas U-23 Indonesia. Anda harus mempersiapkan diri secara matang,” lanjutnya.