BinjaiNews – Duel klasik antara Brasil dan Argentina menghiasi semifinal Copa America 2019.
Roddy Zambrano mendapat tugas berat untuk mewasiti bentrokan dua raksasa Amerika Selatan.
Seperti partai akbar umumnya, Selecao vs Albiceleste tidak lepas dari kontroversi.
Peristiwa paling disorot terjadi pada menit ke-83.
Arthur kedapatan menyikut leher Nicolas Otamendi ketika kedua pemain berebut bola dari sepak pojok.
Namun, Zambrano tidak memberikan penalti untuk Argentina atas pelanggaran tersebut.
Sang wasit lantas disemprot oleh Lionel Messi selaku kapten Tim Tango.
Ujung cerita, Argentina kalah 0-2 dari Brasil dan gagal menembus final.
Dua gol Gabriel Jesus dan Roberto Firmino mengandaskan ambisi Messi untuk meraih gelar perdana bareng Albiceleste.
Lima tahun setelah kejadian di Belo Horizonte, Zambrano berani angkat bicara.
Zambrano merasa ada campur tangan Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) yang membuatnya tidak bisa memimpin pertandingan internasional selama beberapa waktu.
“Mereka melakukan yang terbaik dan dengan tekanan dari AFA mereka mengeluarkan saya.”
“Hal indah tentang sepak bola adalah adanya balas dendam dan sekarang saya kembali sebagai petugas VAR untuk Conmebol dan FIFA,” ujar Zambrano.
Lebih lanjut, Zambrano membeberkan isi kalimat Messi kepada dirinya ketika melancarkan protes.
“Dia mengatakan bahwa saya menentang mereka (Argentina) karena Brasil adalah tuan rumah,” kata wasit berlisensi FIFA sejak 2012.
“Akan tetapi, dia tidak pernah meremehkan atau menghina saya. Ini adalah hal-hal yang dibicarakan di lapangan,” pungkas Zambrano.
Selepas kekalahan dari Brasil, sakit hati Messi terobati dengan menjuarai Copa America 2021.
Setahun kemudian, Messi mendapatkan trofi yang diidamkan banyak pesepak bola, yakni Piala Dunia.
Lengkap sudah koleksi piala Si Kutu di dunia bal-balan.
Namun, Messi belum mau berhenti mengejar kesuksesan.
Dia akan coba mempertahankan gelar juara pada Copa America 2024.