BinjaiNews – Pernyataan tersebut disampaikan pelatih asal Brasil tersebut di laman resmi Bali United usai Timnas Indonesia mengakhiri langkah di babak 16 besar Piala Asia 2023, Minggu (28/1/2024).
Seperti yang diketahui, skuad Timnas Indonesia pilihan Shin Tae-yong terdiri dari kombinasi pemain-pemain Liga 1, pemain naturalisasi dan diaspora.
Berdasarkan pernyataan resmi Bali United, naturalisasi sendiri terdiri dari dua kelompok besar.
Kelompok pertama adalah pemain yang memiliki darah Indonesia.
Beberapa pemain yang masuk dalam kelompok ini adalah Jordi Amat, Rafael Struick, Ivar Jenner, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.
Kelompok pertama ini memiliki darah Indonesia dari ayah/ibu atau kakek/nenek.
Kelompok kedua naturalisasi adalah mereka yang tidak memiliki darah Indonesia.
Mereka bisa memiliki hak kewarganegaraan sebagai WNI setelah menetap lima tahun berturut-turut atau 10 tahun.
Contoh pemain kelompok kedua adalah Christian Gonzales, Esteban Vizcarra, Marc Klok, dan Victor Igbonefo.
Sementara pemain diaspora sendiri adalah mereka yang meninggalkan Indonesia untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan dalam mengembangkan karier mereka.
Pemain yang masuk kelompok ini adalah Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Marselino Ferdinan yang berkarier di luar negeri.
Elkan Baggott bisa masuk dalam golongan pemain diaspora karena ia memilih sebagai WNI di usia yang sesuai dan memiliki kewarganegaraan ganda terbatas.
Sementara pemain Liga 1 juga banyak yang menjadi andalan di skuad Timnas Indonesia pada Piala Asia 2023.
Mereka yang masuk golongan ini adalah Ernando Ari, Rizky Ridho, Egy Maulana, Yakob Sayuri, dan Witan Sulaeman.
Pelatih yang kerap disapa Teco tersebut mengaku mengapresiasi kualitas pemain Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
“Menurut saya bukan yang hanya pemain naturalisasi saja, semua yang diberikan kepercayaan membantu Timnas memiliki kualitas di lapangan,” lanjut Coach Teco.
Pelatih asal Brasil tersebut mengaku memiliki minat untuk merekrut para pemain naturalisasi dan diaspora Timnas Indonesia ke skuad Bali United.
Meski begitu, dirinya tentu ingin memantau situasi kontrak dari para pemain tersebut sebelum merekrutnya ke Bali United.
Baru satu pemain yang belum memiliki klub sampai saat ini, yaitu Shayne Pattynama yang sudah habis kontraknya bersama Viking FK sejak Desember 2023.
“Hal ini harus diketahui lebih dulu pemain bersangkutan sudah selesai kontrak atau belum dengan tim sebelumnya,” ujar Teco.
“Lalu pemain tersebut juga ingin main di Bali United atau tidak.”
“Dan terakhir adalah perlu tahu dari manajemen punya budget untuk bayar pemain berapa.”
“Saya pikir apapun bisa terjadi di sepak bola,” terang Coach Teco.