BinjaiNews – BOLASORT.COM – Disandingkan dengan Francis Ngannou untuk urusan kekuatan tinju, raja 3 divisi ONE Championship, Anatoly Malykhin, mengaku lebih unggul dalam segi kecepatan dan IQ bertarung.
Setelah meraih sabuk emas MMA ketiga di kelas menengah pada ONE 166: Qatar, nama sang raksasa Rusia kian mencuat dan jadi omongan di dunia olahraga tarung.
Bukan tanpa alasan, Malykhin jadi orang pertama di ONE Championship yang meraih 3 sabuk MMA di 3 kelas berat berbeda.
Dia mencetak sejarah itu setelah menaklukkan Reinier de Ridder di ronde ke-3 pertemuan kedua mereka.
Sebelumnya, jagoan berjulukan Sladkiy lebih dulu merebut sabuk MMA kelas berat ringan dari sang grappler Belanda secara cepat di pertemuan pertama.
Dua sabuk itu melengkapi titel kelas berat milik Malykhin, yang diraih usai menyatukan gelar dengan mengalahkan Arjan Bhullar setahun silam.
Malykhin memang dikenal dikenal sebagai seorang atlet kelas berat yang berbadan ringan.
“Ya, memang sudah tidak lagi menjadi rahasia. Saya pikir sekarang setiap petarung kelas berat di planet ini telah mendengar tentang saya,” kata Malykhin saat diwawancarai Brian Campbell dari media Morning Kombat.
“Yang bisa saya katakan adalah saya siap untuk pertarungan besar dan tantangan besar.”
“Saya siap mewakili ONE Championship di pertunjukan besar dan bertemu dengan petarung kelas berat mana pun yang mereka hadapkan kepada saya.”
“Jadi jika ada yang siap untuk tantangan dan ingin membuat pertunjukan besar, saya siap.”
“Saya siap untuk meng-KO lawan baru, siapa pun dia,” lanjutnya.
Malykhin bahkan digadang-gadang siap menjadi tandingan dari eks juara kelas berat UFC, Francis Ngannou, yang kini bertransisi ke olahraga tinju.
Ngannou sempat hampir mengalahkan Tyson Fury walau kemudian kalah KO di tangan Anthony Joshua beberapa waktu lalu.
Sladkiy menyatakan minatnya untuk menantang Ngannou, baik dalam tinju maupun MMA.
Apalagi, Malykhin juga memiliki kemampuan tinju yang bagus dan dilatih langsung oleh pelatih terbaik di Tiger Muay Thai.
“Saat ini orang yang paling banyak dibicarakan adalah Francis Ngannou,” kata Anatoly Malykhin lagi.
“Semua orang ingin menyicipi dirinya, jadi dia adalah tangkapan terbesar.”
“Dia adalah tantangan utama bagi setiap petarung dan saya siap untuk dia,” tegas Malykhin.
“Saya percaya bahwa saya memiliki pelatih tinju terbaik.”
“Tentu saja John Hutchinson mengajari saya untuk berlatih dan bertinju dengan cara yang cerdas,” sambungnya.
Namun, Malykhin tidak menampik kalau Ngannou memiliki tinju yang keras.
Dia mungkin kalah untuk urusan kekuatan pukulan tetapi unggul di segi yang lain.
“Mungkin kekuatan pukulan saya di bawah Francis Ngannou atau pria lain tetapi saya pikir saya adalah petinju yang lebih cerdas.”
“Saya percaya akan bisa menemukan kunci untuk mengalahkannya dan saya juga jauh lebih cepat dalam pergerakan kaki,” jelas Malykhin.
Dengan berat tubuh yang ringan serta kecepatan yang dimilikinya, Malykhin percaya diri bisa menghindari pukulan yang dilontarkan Ngannou satu per satu.
Dia siap menyerang balik dan merobohkan sang eks juara UFC dengan kecepatan serta tekniknya yang tajam.
“Gerakan saya lebih cepat dan lebih cerdas, jadi karena itu saya akan bisa mengalahkan Ngannou,” pungkasnya.
Malykhin juga berujar kalau pelatihnya menyebut dia sebagai Mike Tyson versi kulit putih.
Hal itu tak lepas dari postur keduanya yang terbilang kecil untuk atlet kelas berat tetapi tetap berbahaya di dalam ring.
Adapun jawaban perihal atlet kelas berat terbaik di dunia MMA saat ini bisa terjawab ketika keduanya bertemu di dalam arena atau mungkin juga dalam kontes tinju.