BinjaiNews – Liverpool bersaing ketat dengan Arsenal dan Man City dalam perebutan gelar Liga Inggris musim ini.
Ketiga klub saling sikut dan silih berganti menguasai klasemen.
Sekelarnya pekan ke-30 kemarin, Liverpool kembali duduk di singgasana berkat kemenangan 2-1 atas Brighton.
Kondisi itu dibantu hasil imbang antara bentrokan Man City dan Arsenal.
Saat kompetisi menggelar lanjutannya midweek ini, permutasi di antara ketiga kubu sangat mungkin terjadi.
Akibatnya, ouput dari persaingan amat ketat di antara mereka sangat sulit ditebak.
Ihwal situasi ini, Juergen Klopp pun hanya fokus terhadap hasil yang diraih pasukannya.
Pelatih asal Jerman tersebut yakin bahwa timnya masih bisa menentukan nasib sendiri dan ogah menggantungkan harapan dengan hasil para rivalnya.
Soal siapa terfavorit dalam perlombaan sengit ini, Klopp bersikap masa bodoh.
Pada laga pekan ke-31, Kamis (4/4/2024), dia hanya melemparkan perhatian untuk mengeruk poin maksimal atas Sheffield United.
Liverpool menjamu tim penghuni dasar klasemen di Anfield.
“Situasinya adalah kami menghadapi Sheffield United dan bukan siapa yang favorit (juara),” kata Klopp pada jumpa pers pralaga.
“Saya yakin ketika kami dikalahkan Arsenal, kami bukan tim favorit setelah itu.”
“Tapi saya tidak tahu dan saya tak peduli.”
“Satu hal terpenting untuk melalui periode ini adalah dengan mengabaikan kekacauan di luar.”
“Kami harus profesional dan menjadi versi terbaik dari diri kami sendiri, memainkan sepak bola terbaik yang kami bisa, dan lalu mari kita lihat hasilnya,” ucap Klopp.
Juru taktik yang akan meninggalkan Anfield akhir musim ini juga mengaku tak menonton pertandingan Arsenal dan Man City, yang mentas Kamis dini hari WIB.
Arsenal sukses menghajar Luton 2-0, sedangkan Man City menggulung Aston Villa 4-1.
The Reds pun harus lengser dari pucuk tabel.
Sekalipun demikian, Liverpool tetap akan kembali ke puncak jika sanggup mengalahkan Sheffield.
Karena itu, dia menilai harapan untuk melihat kedua rivalnya disandung klub lain sama saja tak berfaedah.
“Beberapa tahun lalu, saya menonton pertandingan dan ingin Leicester menang (atas Man City, 2019), dan itu tidak terjadi,” lanjut Klopp.
“Itu kali terakhir saya melakukannya (menonton laga pesaing utama). Itulah yang Anda pelajari dari masa lalu.”
Kendati lawannya besok cuma juru kunci klasemen dengan rapor terburuk di liga, Klopp tetap mewaspadai ancaman naluri mereka untuk sintas.
“Anda tak akan memenangi pertandingan kalau tidak menghormati lawan,” ujarnya lagi.
“Sheffield United layak mendapatkan respek penuh kami dan mereka akan meraihnya,” tutup Klopp.