BinjaiNews – Pembalap Gresini Racing itu menunjukkan sisa-sisa kejayaan sebagai Raja COTA (Circuit of The Americas, arena lomba) setelah tampil kompetitif sepanjang akhir pekan lalu.
Marc Marquez konsisten bertengger di peringkat tiga besar sejak sesi latihan (posisi ke-3), kualifikasi (ke-3), hingga sprint (ke-2).
Pemenang MotoGP Americas tujuh kali itu bahkan sempat memimpin balapan pada hari Minggu (14/4/2024) kemarin.
Padahal, Marquez tampil dengan motor yang tidak utuh. Benturan dengan Jack Miller (Red Bull KTM) membuat salah satu komponen aerodinamikanya terlepas.
Meski demikian, Marquez tetap berbahaya. Apes, saat posisi pertama sudah didapat, dia terjatuh sendiri dalam momen pengereman.
Ini menjadi hasil gagal finis kedua secara beruntun bagi Marquez di balapan hari Minggu yang memperebutkan poin penuh dalam kejuaraan.
Ajaibnya, peringkat Marquez di klasemen MotoGP 2024 tetap lebih tinggi daripada pembalap bermotor Ducati Desmosedici GP23 lainnya.
Seperti diketahui, Marquez mengendarai motor Ducati musim lalu.
Bagian inilah yang lebih menjadi perhatian Stefano Domenicali, orang nomor satu di Ducati, dalam mengevaluasi penampilan Marquez kemarin.
“Marc menunjukkan bahwa dia masih berada dalam kondisi prima dan dia melakukan sebuah kesalahan,” ucap Domenicali, dilansir dari GPOne.com.
“Akan tetapi, kita harus menginterpretasikannya dengan fakta bahwa dia berlomba di atas GP23 dan performanya harus disandingkan dengan mereka yang memiliki motor sama dengannya.”
Hingga seri balap ketiga pada MotoGP 2024 masih belum ada pembalap motor lama Ducati yang mampu finis di posisi lima besar selain Marquez.
Padahal sebelumnya Marquez tidak memiliki pengalaman dengan motor Ducati karena karier balapnya hampir selalui dijalani bersama Honda.
Selain itu pembalap ‘semotor’ dengan Marquez sebenarnya bukan kelas teri karena semuanya adalah pemenang lomba pada musim lalu.
Meski demikian, Si Semut dari Cervera itu mampu membuat perbedaan lebih besar di lintasan.
Adapun dalam balapan MotoGP Americas kemarin, pembalap GP23 terbaik adalah Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46) yang finis keenam.
Hanya saja, berbeda dengan Marquez yang bersaing untuk posisi pertama sebelum akhirnya gagal finis, Di Giannantonio berada di baris tengah sepanjang lomba.
Diakui Domenicali, ada perbedaan lebih besar antara motor Ducati yang baru dengan yang lama ketimbang musim-musim sebelumnya.
“Sekarang antara GP23 dan GP24 ada lebih banyak perbedaan daripada sebelumnya,” ungkap Domenicali.
“Akan tetapi, Marc menjalani balapan yang sangat bagus. Dia menempatkan dirinya di sana dan mungkin akan lebih nyaman untuk bertahan di posisinya.”
Kalimat terakhir tak berarti Domenicali menilai langkah Marquez untuk tetap menggeber motor sebagai keputusan keliru.
“Dia mengambil risiko besar dengan keputusannya dan dari kacamata olahraga, saya pikir itu bisa diapresiasi,” tambahnya.
“Di Austin dia menunjukkan performa yang hebat, faktanya dia terjatuh dari posisi pertama. Pada akhirnya ini adalah balapan dan kami senang untuk memilikinya bersama kami.”