BinjaiNews – Lamine Yamal akhirnya angkat bicara terkait indikasi adanya intrik kepentingan antara Barcelona dan Timnas Spanyol.
Sebagaimana diketahui Lamine Yamal turut serta dibawa pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, pada laga ujicoba melawan Kolombia dan Brasil pada akhir Maret 2024.
Dari dua laga bertajuk FIFA Matchday tersebut, menit bermain Yamal menyentuh 108 menit.
Ia hanya bermain selama 18 menit saat melawan Kolombia dan turun 90 menit penuh kala bersua Brasil.
Statistiknya pun terbilang mengesankan karena sang winger Barcelona berhasil menyumbang 2 assist ketika Spanyol ditahan imbang 3-3 oleh Brasil.
Melihat performa tersebut, PSSI-nya Spanyol, RFEF, berniat untuk mengikutkannya ke Olimpiade Paris 2024.
Tidak menutup kemungkinan pula jika Yamal turut diikutkan pada gelaran Euro 2024 di Jerman pada musim panas tahun ini.
Dengan dua agenda besar Timnas Spanyol itu, Barcelona mulai memasang kuda-kuda untuk mencegah Yamal bermain di dua event besar tersebut.
Kubu Barcelona tidak ingin kasus yang dialami Pedri pada 2021 lalu terulang kembali.
Pedri adalah bukti nyata dari korban eksploitasi tim nasional Spanyol saat mengikuti Euro 2020 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Akibat dari tenaganya yang banyak dikuras dalam dua momen besar itu, eks gelandang tengah Las Palmas tersebut rentan cedera dan sempat absen di musim 2021-2022.
Berkaca dari hal itu El Barca berupaya mencegah hal serupa terjadi pada Yamal.
Menurut juara bertahan Liga Spanyol tersebut, perkembangan dari Yamal bakal terganggu dan rawan akan cedera.
Wonderkid jebolan La Masia tersebut diketahui sudah melahap 40 penampilan di semua ajang kompetitif untuk Barcelona di musim 2023-2024.
Dengan usianya yang baru menyentuh 16 tahun, jumlah penampilan itu tergolong banyak.
Andaikata ia tetap dimainkan hingga akhir musim dan berlanjut pada event Euro 2024 & Olimpiade Paris 2024, bukan tidak mungkin fisiknya mengalami kelelahan.
Ia mendukung Barcelona mengenai masalah tersebut dengan menyatakan bahwa tidak bijaksana baginya untuk bermain terlalu banyak selama musim panas.
“Tidak masuk akal untuk memilih keduanya karena pada akhirnya sejak saya memulai pertandingan ini adalah tentang tidak terbebani dan bermain terlalu banyak, jadi tidak masuk akal untuk memilih keduanya,” ucap Yamal.
“Namun jelas jika saya harus pergi, pada akhirnya Anda akan bermain untuk Spanyol, dan itu adalah sebuah mimpi,” tutur pemain Spanyol berdarah Guinea Khatulistiwa tersebut menambahkan.
Barcelona jelas tidak ingin kehilangan youngster mereka yang berpotensi mengalami cedera akibat kelelahan.
Apalagi Yamal telah menjadi salah satu pemain kunci meski usianya masih tergolong sangat muda.
Sejak diberikan debut oleh Xavi Hernandez, ia sudah menghasilkan 6 gol dan mengemas 7 assist di lintas kompetisi musim ini.
Barcelona bahkan telah menolak mentah-mentah penawaran gila dari PSG sebesar 200 juta euro untuk Yamal.
Hal itu menunjukkan keseriusan El Barca untuk mempertahankan dan mengembangkan bakat dari Yamal.