BinjaiNews – Juara bertahan ini kalah 2-3 dari tim juru kunci, 2-3 (25-23, 26-24, 22-25, 25-27, 9-15) pada laga yang digelar Jumat (23/2/2024) di Gimcheon Indoor Stadium.
Pemain andalah Hi-Pass, Vanja Bukilic yang merupakan pemain opposite mencetak 42 poin, termasuk dua blok dan servis. Namun, dia tidak mampu menyelesaikan reli di saat kritis.
Dua pemain outside hitter Hi-Pass, Thanacha Sooksod dan Bae Yu-na bekerja keras dengan mencetak 15 dan 10 poin, namun tak mampu mencegah timnya dari kekalahan.
Pepper Savings Bank tersenyum untuk pertama kalinya dalam 24 laga dengan merebut tiga set setelah kehilangan set pertama dan kedua.
Ini merupakan kemenangan kedua melawan Hi-Pass musim ini dan juga merupakan kemenangan ketiga musim ini.
“Tidak ada kekompakkan di lapangan sejak awal. Kami terus berbicara, dan sepertinya lawan telah mempersiapkan banyak hal hari ini, termasuk kekuatan serangan dan pertahanan,” kata pelatih Hi-Pass, Kim Jong-min.
“Saya harus meminta pemain menerapkan kombinasi pukulan keras dan pukulan berulang-ulang, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk merespons serangan lawan,” ucap Kim menyesal dilansir dari The Spike.
“Saat bermain di liga jangka panjang, ada kalanya kondisinya bermasalah atau lawannya bagus. Perbedaan kekuatan bukan berarti kami lebih baik,” ujar Kim.
“Penyesalan terbesar saya adalah tim tidak bisa menuntaskan set dengan kemenangan ketika mereka sebenarnya bisa menyelesaikannya,” tuturnya.
Hi-Pass kehilangan keunggulan setelah memimpin 18-15 di set ketiga. Mereka sempat unggul 17-14 di set keempat, namun sentuhan penyelesaiannya kurang.
Korea Expressway Corporation yang kalah di set ke-3 dan ke-4 mengalami kekalahan telak karena tertinggal 0-3, 1-6 di set ke-5, dan akhirnya mengalami kekalahan di kandang sendiri.
Kemenangan ini cukup mengejutkan karena tim AI Peppers tengah terlibat dalam kasus perundungan dengan pemainnya menjadi tersangka.
Tidak diketahui siapa pemain yang dimaksud. Hanya saja, kasus pem-bully-an ini diketahui terjadi di dalam tim Gwangju Savings Bank.
Salah seorang pemain senior di dalam tim disebut melakukan perundungan kepada dua juniornya yang telah hengkang.
Peristiwa keluarnya dua pemain ini yang memicu investigasi internal di tim Peppers Savings Bank.
Peppers Savings Bank mengirim pemberitahuan kepada Pusat Pengaduan Atlet pada 15 Februari lalu.
Federasi Voli Korea (KOVO) selanjutnya menggelar sidang pada Jumat (23/2/2024) pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 08.00 WIB.
Salah satu korban memberikan testimoni selama 25 menit sementara korban lainnya selama 40 menit sebelum pertemuan berakhir.
Adapun terduga pelaku telah memberikan pernyataan sebelumnya. Keputusan lantas ditunda ke sidang berikutnya pada Selasa (27/2/2024).
Sebagaimana diberitakan SPOTV News Korea, kasus perundungan ini segera dihubung-hubungkan dengan catatan minor Peppers Savings Bank sejak didirikan pada 2021.
Peppers Savings Bank telah berkali-kali mengalami periode kekalahan beruntun yang panjang.
Dalam dua musim pertamanya, tim termuda di Liga Voli Korea tersebut mengalami 17 kekalahan berturut-turut.
Adapun musim ini trennya makin parah. Mereka selalu kalah dalam 22 pertandingan sejak dibekuk Hwaseong IBK Altos pada pertandingan putaran kedua, 19 November 2023.