Olahraga

Lemparan ke Dalam Pratama Arhan Jadi Monster untuk Vietnam, Philippe Troussier Sesumbar Anak Asuhnya Bisa Menjinakkannya

×

Lemparan ke Dalam Pratama Arhan Jadi Monster untuk Vietnam, Philippe Troussier Sesumbar Anak Asuhnya Bisa Menjinakkannya

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Pratama Arhan memang menjadi monster bagi Vietnam asuhan Philippe Troussier sejauh ini.

Sejak pelatih asal Prancis tersebut mengambil alih skuad Vietnam, lemparan ke dalam Pratama Arhan sukses merepotkan Filip Nguyen dan kawan-kawan.

Total, Pratama Arhan sukses membuat gawang Vietnam kebobolan tiga kali dalam tiga pertemuan terakhir lawan Timnas Indonesia.

Dua dari tiga gol terjadi pada semifinal SEA Games 2023 di Kamboja kala Indonesia menang 3-2 atas Vietnam.

Dua gol tersebut dicetak oleh Komang Teguh Trisnanda dan Muhammad Ferarri.

Sementara satu gol lainnya jadi penentu kemenangan Timnas Indonesia atas Vietnam pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (21/3/2024).

Lemparan ke dalam jarak jauh Pratama Arhan memang tak berbuah assist, tapi sukses menciptakan kekacauan di lini pertahanan Vietnam saat itu.

Vietnam gagal mengendalikan situasi saat merespons lemparan ke dalam jarak jauh Pratama Arhan.

Vo Minh Truong yang bermaksud membuang bola hasil lemparan ke dalam jarak jauh justru harus mengarahkan bola ke Egy Maulana Vikri yang sudah bebas.

Egy tanpa ampun langsung membobol gawang Vietnam dengan tembakan pelan.

Philippe Troussier sudah sesumbar bahwa anak asuhnya siap mengantisipasi lemparan ke dalam jarak jauh Pratama Arhan.

Dirinya juga sudah berkomunikasi dengan para staf kepelatihan Jepang yang juga menderita dari lemparan ke dalam jarak jauh Pratama Arhan untuk minta tips antisiapsi.

“Tentu saja kami siap menghadapi situasi tersebut,” ujar Philippe Troussier pada konferensi pers jelang laga Vietnam vs Timnas Indonesia.

“Sebelum pertandingan terakhir, saya juga berbincang dengan beberapa staf kepelatihan Jepang.”

“Karena tim ini juga kebobolan karena bola [lemparan ke dalam] di Piala Asia itu.”

“Saya juga mengatakan kepada para pemain saya untuk tidak goyah, jangan terlalu membebani permainan itu.”

“Setelah pertandingan, saya berbicara dengan para pemain dan hanya ada satu situasi di mana kesalahan organisasi atau kekurangan pribadi menyebabkan tim kebobolan.”

“Di Piala Asia, kami harus menanggung lebih banyak lemparan ke dalam, sekitar 10 jika saya ingat dengan benar.”

“Tapi tidak ada masalah dalam pertandingan tersebut,” ujarnya.

Philippe Troussier yakin bahwa anak asuhnya bisa menjinakkan lemparan ke dalam jarak jauh Pratama Arhan.

“Saya selalu belajar dari pengalaman para pemain, bagaimana menghindari kesalahan,” ujar Troussier.

“Jika Pratama Arhan turun ke lapangan, kami akan menghindari kejadian serupa terulang kembali atau seperti di Piala Asia, tim Vietnam harus mendapat kartu merah.”

“Itu adalah sesuatu yang harus kita hindari,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *