BinjaiNews – Performa meningkat yang ditunjukkan Marin belakangan ini mulai membuat peta persaingan tunggal putri kembali terguncang.
Setelah banyak rehat dan sempat menurun akibat cedera lutut, pemain kidal 30 tahun itu kembali dengan gebrakan besar.
Marin telah mengoleksi dua gelar beruntun dari All England Open 2024 dan Swiss Open 2024.
Pada All England, dia mengalahkan Akane Yamaguchi (Jepang).
Sedangkan di Swiss, dia sukses menumbangkan tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Kemenangan Marin atas Gregoria sekaligus membalaskan dendamnya setelah dua kali beruntun selalu kalah melawan pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu.
Dari segi teknik, Marin memang tidak menunjukkan penurunan.
Ditambah kondisi kebugaran dia yang semakin membaik, membuat dia jelas makin terlihat kuat.
Bahkan, kebiasaan baru Marin yang justru terlihat lebih kalem dan tersenyum saat sempat tertinggal lawan, seolah menyiratkan bahwa dia sudah kembali dengan pribadi yang lebih baik sekaligus lebih garang.
Semua itu makin membuatnya tak segan untuk mengincar medali emas kedua di ranah Olimpiade, pada Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Sebelumnya, Marin sudah pernah membukukan sejarah sebagai pebulu tangkis Spanyol pertama yang merengkuh emas pada Olimpiade Rio 2016.
“Tetapi yang saya tahu adalah saya 100 % akan berpartisipasi pada Olimpiade Paris 2024!” tegasnya.
“Saya tidak ragu tentang ini,” tambah ini.
Marin juga menampik semua keraguan pada dirinya tentang kondisi cedera lututnya.
Dia bilang, lututnya sudah sama sekali tidak bermasalah, maka dari itu penampilan dia semakin percaya diri dari hari ke hari.
“Lutut saya dalam kondisi sempurna,” kata Marin.
“Dan saya sudah lama tidak merasakan sesuatu yang tidak nyaman atau apapun,” tandasnya.
Ketegasan Marin dalam mengincar emas pada Olimpiade Paris 2024 membuat tatanan F4 tunggal putri juga bisa terguncang.
F4 tunggal putri selama ini dihuni oleh Yamaguchi, Chen Yu Fei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan) dan An Se-young (Korea Selatan).
Yamaguchi, An dan Chen sejauh ini sempat mengalami masalah kebugaran akibat cedera.
Hanya Tai Tzu Ying yang paling terlihat bugar. Namun rekor pertemuan mereka juga paling ketat dengan imbang mengemas 12 kemenangan.
Di pertemuan terakhir pun, Marin mempecundangi Tai Tzu Ying lewat dua gim telak 21-13, 21-12 pada semifinal All England Open 2024 lalu.