Olahraga

Jonatan Christie Jadi ‘Hantu’ di Kejuaraan Asia 2024, China Ingin Menyala Lagi di Olimpiade Paris 2024

×

Jonatan Christie Jadi ‘Hantu’ di Kejuaraan Asia 2024, China Ingin Menyala Lagi di Olimpiade Paris 2024

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Persaingan keras memperebutkan takhta di Benua Kuning telah usai seiring berakhirnya Kejuaraan Asia 2024 pada akhir pekan kemarin.

Sebagai tuan rumah, tim bulu tangkis China tampil dominan dengan menempatkan wakil-wakil mereka di lima nomor berbeda.

Bahkan khusus untuk nomor tunggal putri, mereka mampu menghadirkan laga derbi Tiongkok saat Chen Yu Fei bersua Wang Zhi Yi.

Meski mampu menempatkan wakil-wakilnya di lima sektor tersebut, dominasi Negeri Tirai Bambu di Kejuaraan Asia 2024 belum sempurna.

Pasalnya, mereka gagal menyempurnakan torehan ini tatkala Li Shi Feng dibuat merana di final nomor tunggal putra.

Adalah satu-satunya wakil Indonesia, Jonatan Christie yang sukses meruntuhkan dominasi telak China di Kejuaraan Asia 2024 ini.

Pemain jebolan PB Tangkas tersebut tampil solid di laga puncak untuk menundukkan Li dengan straight game atau dua gim langsung.

Memakan durasi 54 menit, Jonatan menang atas unggulan kelima tersebut 21-15, 21-16 di Ningbo Olympic Sports Center, Ningbo, China.

Dengan hasil manis ini, pemain peringkat kelima dunia itu sudah mengalahkan Li Shi Feng sebanyak lima kali dari enam pertemuan.

Walau kurang sempurna karena Jonatan Christie, Zhang Jun selaku Presiden sekaligus Kepala Pelatih CBA (Asosiasi Bulu tangkis China) angkat topi.

Dia mengapresiasi perjuangan para pemain China dalam menunjukkan performa terbaiknya ketika bertanding di atas lapangan.

Bagi Zhang Jun, Kejuaraan Asia 2024 ini menjadi wahana bagi para pemainnya untuk memantapkan diri menuju Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Di mata peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004 itu, setiap kemenangan yang didapat menjadi berarti.

Khusus untuk sektor tunggal putri, keberhasilan menghadirkan derbi menjadi angin segar tersendiri setelah periode yang kurang mulus.

“Ini adalah Kejuaraan Asia yang tidak hanya sekadar sebuah kompetisi tapi juga latihan yang komprehensif untuk Olimpiade,” kata Zhang.

“Setiap kemenangan menjadi sebuah penyesuaian yang sempurna untuk tim.”

Dengan kemenangan, moral tim bisa terangkat menyusul tidak lama lagi China juga berjuang pada ajang Thomas-Uber Cup 2024.

Selain itu, hasil ini membuat para pemain harus bekerja keras memantapkan performa demi tampil dominan lagi di Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Zhang juga tidak menutup mata masih ada pekerjaan yang harus segera dirampungkan sebelum turun di event olahraga paling bergengsi di dunia itu.

“Sebelum Thomas Cup bergulir, sebuah kemenangan bisa meningkatkan moral tim,” ucap Zhang menjelaskan.

“Masih ada 100 hari lebih menuju Olimpiade Paris 2024, fokus untuk pekerjaan selanjutnya sudah jelas.”

“Kami harus meningkatkan kemampuan dan mental untuk anggota tim Olimpiade,” tuturnya menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *