BinjaiNews – Timnas U-23 Indonesia telah menghadapi Qatar dalam laga perdana Grup A Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Jassim Bin Hamad Stadium, Senin (15/4/2024).
Dalam ajang ini, tim Merah Putih menelan kekalahan 0-2 dari Qatar.
Namun, kekalahan timnas U-23 Indonesia ini dibarengi dengan beberapa kontroversi.
Dari kontroversi keputusan wasit yang dinilai merugikan tim Merah Putih hingga keluhan manajer timnas U-23 Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu mengeluhkan soal perjalanan menuju stadion yang terlalu lama.
Endri Erawan menjelaskan bahwa timnas U-23 Indonesia dibuat tidak nyaman selama tampil di Qatar pada 15 April 2024.
Menurutnya, perjalanan terlalu lama menuju stadion itu membuat skuad Garuda Muda merasa dirugikan.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, saat tim Merah Putih menjalani lattihan, perjalanan menuju Jassim Bin Hamad Stadium itu paling lama menempuh waktu 10 menit.
Namun, saat jelang melawan Qatar perjalanan yang dilakukan sangat lama, sehingga Marselino Ferdinan dan kawan-kawan terlambat selama 20 menit.
Merasakan situasi ini, Endri mengatakan bahwa timnas U-23 Indonesia sangat tidak nyaman.
Hal ini diungkapkan oleh Endri jelang menghadapi Australia pada laga kedua.
Timnas U-23 Indonesia melawan Australia di Abdullah bin Khalifa Stadium, Kamis, (18/4/2024).
“Alhasil, kita satu tim telat memasuki stadion hampir 20 menit, harusnya hanya 8-10 menit dari hotel ke stadion,” kata Endri.
“Karena biasanya dan sesuai regulasi kita datang ke stadion yakni 90 menit sebelum kick off,” jelasnya.
Merasakan situasi tak nyaman ini, tentu saja PSSI tak tinggal diam.
Endri mengaku bahwa ia melayangkan protes ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Protes yang dilayangkan PSSI ini tentu saja bersamaan dengan masalah kepemimpinan wasit.
Seperti diketahui, wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assistant referee Sivakorn Pu-Udom.
Mereka dilaporkan ke AFC karena PSSI merasa timnas U-23 Indonesia dirugikan.
Hal ini karena dalam laga tersebut, timnas U-23 Indonesia mendapat kartu merah.
Ivar Jenner dan Ramadhan Sanata bahkan harus keluar lebih cepat dari lapangan karena keputusan wasit yang dinilai merugikan tersebut.
Melihat situasi ini, Endri mengaku bingung karena tak tahu harus menyalahkan siapa.
Namun, ia memastikan tim Merah Putih merasa dirugikan.
“Entah hal ini siapa yang salah, yang jelas kita juga laporkan ke AFC, karena membuat kami semua rugi waktu dan tidak nyaman,” tutur Endri.
Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Australia pada laga kedua.
Setelah itu, pada laga pamungkas atau penyisihan grup A terakhir menghadapi Yordania pada 21 April 2024.
Dalam dua laga ini, Rizky Ridho dan kawan-kawan diwajibkan meraih dua kemenangan apabila ingin lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 224.
Pasalnya, Shin Tae-yong pun ditargetkan untuk bisa lolos ke babak delapan besar di ajang dua tahunan ini.