Olahraga

Ironi Timnas Maroko: Bikin Ronaldo Nangis di Piala Dunia, tapi Dipermalukan Pemain Tarkam di Piala Afrika 2023

×

Ironi Timnas Maroko: Bikin Ronaldo Nangis di Piala Dunia, tapi Dipermalukan Pemain Tarkam di Piala Afrika 2023

Sebarkan artikel ini

BinjaiNews – Kalau Anda sedang mencari tontonan sepak bola yang sarat drama dan kejadian tak terduga, Piala Afrika 2023 adalah tempatnya.

Kejuaraan utama di Benua Hitam ini ibarat ditulis dengan skenario tak terkendali.

Gugurnya sejumlah negara bertradisi kuat hingga perempat final menjadi alasan.

Lima tim berperingkat FIFA terbaik di Afrika sudah angkat koper duluan.

Mereka adalah Maroko (peringkat 13 dunia), Senegal (20), Tunisia (28), Aljazair (30), dan Mesir (33).

Raksasa lain, Kamerun (46), juga kandas di babak 16 besar.

Praktis hanya Nigeria dan tuan rumah Pantai Gading kontestan kelas kakap yang masih bertahan.

Mereka dikelilingi Angola, Mali, Afrika Selatan, dan tim kejutan Tanjung Verde.

Gugurnya Maroko paling menyita perhatian mengingat rekam jejak mereka sebagai salah satu tim paling diunggulkan.

Masih segar dalam ingatan ketika Achraf Hakimi dkk memutarbalikkan prediksi dengan maju ke semifinal Piala Dunia 2022.

Dalam perjalanan ke empat besar, Tim Singa Atlas menyingkirkan Spanyol di perdelapan final melalui adu penalti.

Korban selanjutnya adalah Portugal-nya Cristiano Ronaldo yang rontok di perempat final.

Gol tunggal Youssef En-Nesyri bertanggung jawab atas tangisan Ronaldo setelah mimpinya juara dunia di pengujung kariernya hangus.

Kejutan Maroko baru bisa dihentikan Prancis akibat kalah 0-2 di semifinal.

Jatah peringkat 4 disegel setelah mereka ditekuk Kroasia pada duel perebutan tempat ketiga.

Dengan pencapaian luar biasa di Qatar, wajar apabila Hakimi dkk digadang-gadang bakal sukses di Piala Afrika 2023.

Namun, yang mereka alami justru dekadensi prestasi karena kekalahan 0-2 dari Afrika Selatan, tim yang gagal lolos ke putaran final edisi 2021.

Gawang kawalan Kiper Terbaik Afrika 2023, Yassine Bounou, dibobol dua kali oleh Evidence Makgopa dan Teboho Mokoena.

Padahal, soal kualitas individu, tim asuhan Walid Regragui bisa dibilang beberapa level di atas Afsel.

Hakimi, Bono, Sofyan Amrabat, atau Noussair Mazraoui, tidak ada yang meragukan kemampuan mereka.

Di lain pihak, Afsel dalam laga itu hanya diperkuat satu pemain asal klub Eropa, Sphephelo Sithole, itu pun hanya klub divisi 2 Liga Portugal.

Sang pencetak gol pertama ke gawang Bono, Makgopa, ialah mantan pemain tarkam (antarkampung) di Ga-Mampa, pedesaan yang jauh dari kata sejahtera.

Makgopa tak pernah menjajal bermain sepak bola hingga umur 13 tahun, dan dipantau pencari bakat Baroka FC setelah melihat permainannya di laga antarkampung.

Pemain kelahiran 5 Juni 2000 masih bermain di turnamen tarkam pada Desember 2018.

“Saya harus berjalan kaki 10 kilometer lebih ke sekolah dan 10 kilometer lagi saat pulang. Saya hanya bermain sepak bola di jalanan, lapangan di sana sangat kasar dan berdebu,” kenangnya di laman FIFA.

“Saya hanya menjadi pemain profesional 15 bulan, lalu tiba-tiba sekarang membela tim nasional,” ucap pemain klub top Afsel, Orlando Pirates.

Perjalanan Afsel akan berlanjut dengan menghadapi Tanjung Verde, Sabtu (3/2/2024) waktu setempat.

Adapun agenda perempat final Piala Afrika 2023 dimulai dengan laga Nigeria vs Angola, Jumat (2/2/2024) di Abidjan atau Sabtu 00.00 WIB.

Jadwal Perempat Final Piala Afrika 2023

Jumat (2/2/2024)

Nigeria vs Angola (Sabtu, 00.00 WIB), RD Kongo vs Guinea (03.00)

Sabtu (3/2/2024)

Mali vs Pantai Gading (Minggu, 00.00 WIB), Tanjung Verde vs Afrika Selatan (03.00)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *