Gambaran mengenai pengganti Xavi Hernandez di Barcelona mulai memunculkan kejelasan.
Sejak Xavi Hernandez mengumumkan pengunduran diri pada akhir musim 2023-2024, Barcelona sudah dikaitkan dengan sejumlah nama.
Petinggi klub pun sudah mulai menyeleksi calon yang paling layak untuk bergabung.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, dan Deco yang bertindak sebagai direktur olahraga klub sama-sama memiliki pertimbangan sendiri.
Keduanya mengincar pelatih yang saat ini cukup mentereng dalam karier kepelatihannya.
Untuk itu, beberapa syarat kuno berpeluang dihapuskan dalam pencarian pelatih baru.
La Blaugrana terkenal mempekerjakan pelatih dengan DNA klub yang sangat kental.
Kali ini, Deco dan Joan Laporta tidak terlalu mempermasalahkan keterkaitan sang pelatih dengan Barcelona di masa lalu.
Sosok pelatih asal Italia tersebut dinilai menjadi yang paling ideal untuk menggantikan Xavi.
Meski tidak memiliki DNA Barcelona, De Zerbi yang seperti murid Pep Guardiola karena mempelajari taktik sang pelatih bisa tetap cocok dengan ambisi klub.
Laporta dan Deco pun memiliki pendapat serupa mengenai sosok Roberto De Zerbi.
Ketertarikan Barcelona bukan sebuah omong kosong belaka karena sudah ada tindakan nyata.
Deco sudah bertemu dengan Edmundo Babchi dan Edoard Crnjar selaku agen sang pelatih.
Mengingat De Zerbi masih terikat dengan Brighton & Hove Albion, Barcelona kemungkinan harus membayar sisa kontraknya.
Perkembangan De Zerbi membuat peluang pelatih lainnya hampir tertutup.
Mantan pelatih timnas Jerman, Hansi Flick, bisa terpaksa mundur lebih cepat meski sudah berusaha keras.
Hansi Flick disebut sangat terobsesi untuk mengisi posisi pelatih Barcelona yang sedang kosong.
Pelatih berusia 59 tahun tersebut bahkan sudah rela belajar Bahasa Spanyol.
Flick juga sudah menyuruh sang agen untuk sengaja bepergian ke Barcelona.
Akan tetapi, keputusan terpenting tetap berada di tangan para petinggi La Blaugrana.
Hal ini membuat Flick tidak bisa berbuat banyak jika klub impiannya memilih calon lain.
Usahanya mencari perhatian selama ini terancam sia-sia karena Barcelona ternyata memiliki kriteria lain dalam memilih pelatih baru.