BinjaiNews – Shin Tae-yong sendiri sudah melihat permainan Raven saat berada di Belanda beberapa waktu lalu.
Namun, sampai saat ini ada informasi terkait aksi lanjutan untuk membawa Javen menjadi WNI.
Salah satu faktor yang jadi pertimbangan kemungkinan besar adalah umurnya yang masih 18 tahun.
Raven sendiri bukan pemain sembarangan, VoetbalPrimeur bahkan menjuluki pemain tersebut dengan ‘Gakpo Baru’.
Cody Gakpo sendiri merupakan pemain muda Liverpool yang bermain di Liga Inggris saat ini.
Jens Ravens menjelaskan, PSSI sudah membuka komunikasi terkait tawaran ke timnas Indonesia.
Meski tidak menjelaskan isi obrolan tersebut, dia mengakui bahwa hal tersebut adalah tawaran yang menarik.
“Tepatnya, sudah ada kontak (dengan PSSI).”
Pemain Dordrecht U-21 ini mengakui bahwa dia ingin bermain untuk timnas Indonesia.
Apalagi, banyak fan yang mengirim pesan agar dia bisa segera menjadi bagian dari skuad Garuda.
“Tetapi yang saya harapkan adalah, tentu saja saya berharap mimpi itu sekarang bermain untuk Indonesia.”
“Juga dengan semua permintaan yang ada di sana, sekarang pesan-pesan datang dan itu adalah sesuatu yang mudah-mudahan bisa saya dapatkan lebih banyak lagi di masa depan,” lanjutnya.
Raven mengakui saat ini belum mengambil keputusan.
Pasalnya, dia masih muda dan berpeluang besar bermain di Liga Belanda.
Saat ini dia akan fokus dalam karirnya sebelum akhirnya bergabung ke timnas Indonesia.
“Kita tunggu dan lihat saja, saya harus mengatakan jika Anda mendapatkan kesempatan seperti itu dan saya masih relatif.”
“Saya juga seorang realis tentu saja apa pun bisa terjadi, ya tapi saya pikir ini bisa menjadi langkah yang sangat bagus untuk dilakukan.”
‘Ya saya pikir jika saya melewatkan kesempatan ini, saya mungkin akan sangat menyesal dan mungkin akan menyesalinya,” urainya.
Pemain yang sudah mencetak empat gol di Liga Belanda U-21 ini menjelaskan bahwa dia sudah berkomunikasi dengan pemain timnas.
Salah satunya dengan Rafael Struick yang sudah lebih dulu bergabung ke pasukan Shin Tae-yong.
“Saya telah melakukan kontak, dengan anak-anak yang bermain sepak bola di sana, Rafael Struick.”
“Tentu saja tidak akan berani mengatakan ya, sayangnya saya tidak bisa melihat ke masa depan,” pungkasnya.