BinjaiNews – Sejauh ini sudah ada 11 pemain keturunan yang memperkuat timnas Indonesia.
Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Thom Haye, Elkan Baggott, dan Ragnar Oratmangoen.
PSSI sedang ingin membawa tiga pemain keturunan lagi untuk membela timnas Indonesia.
Salah satunya adalah kiper FC Dallas, Maarten Paes.
Menurut Erick Thohir, jangan sampai masyarakat Indonesia mempunyai stigma negatif tentang pemain keturunan.
Para pemain keturunan itu datang karena dari hati ingin membela timnas Indonesia, bukan faktor uang.
Perjuangan pemain keturunan untuk membela timnas Indonesia patut diberikan jempol.
Contohnya Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner.
Nathan Tjoe A-On baru dilepas oleh klubnya SC Heerenveen H-1 sebelum timnas U-23 Indonesia melawan Qatar pada laga perdana Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Senin (15/4/2024).
Bahkan, Nathan Tjoe-A-On baru sampai di Doha pagi hari atau beberapa jam sebelum kick off pertandingan.
Meski baru tiba, pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, langsung memainkan pemain berusia 22 tahun itu di babak kedua.
Lalu ada Justin Hubner yang baru dilepas Cerezo Osaka pada 17 April 2024 atau H-1 sebelum timnas U-23 Indonesia menghadapi Australia dalam laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Kamis (18/4/2024).
Justin Hubner datang setelah ia membela Cerezo Osaka melawan Grulla Morioka dalam laga J-League Cup 2024 di Stadion Iwagin, Rabu (17/4/2024).
Justin Hubner bermain selama 90 menit dan membawa timnya itu menang 1-0.
Usai pertandingan Justin Hubner langsung terbang ke Qatar untuk bergabung bersama timnas U-23 Indonesia.
Pemain keturunan Belanda itu tiba beberapa jam sebelum kick off pertandingan.
Dengan rasa kelelahan akibat perjalanan jauh, Justin Hubner tetap profesional membela timnas U-23 Indonesia.
Ia bermain pada babak kedua dan membawa timnas U-23 Indonesia menang 1-0 atas Australia.
“Justin Hubner baru mendarat langsung main.”
“Nathan Tjoe-A-On baru datang, langsung main.”
“Artinya tidak ada pemaksaan karena mereka ingin membela merah putih dan itu yang kami harapkan.”
“Silahkan dicek di timnas Indonesia, jangan ada stigma pemain bayaran.”
“Bisa disaksikan di administrasi PSSI tidak ada bayar-bayaran, semua transparan dan semua ingin membela Indonesia,” tegas Erick Thohir.
Hal ini pun sekaligus menegaskan perihal pertemuan Erick Thohir dengan kiper Inter Milan, Emil Audero.
Erick Thohir menegaskan bahwa ia tidak mau memaksa kiper keturunan Indonesia itu untuk membela Merah Putih.
“Sama seperti Emil Audero.”
“Saya bicara bahwa kami tetap terbuka kepada dia.”
“Tapi kami tidak mau memaksanya,” tutup Erick Thohir.