BinjaiNews – Bukan El Clasico namanya jika bentrokan antara dua tim besar Liga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona tidak menghadirkan drama dan kontroversi.
Kali ini kontroversi di El Clasico jilid 2 Liga Spanyol 2023-2024 pada jornada ke-32 hadir dalam bentuk gol hantu yang dicetak wonderkid Barcelona, Lamine Yamal.
Sejatinya El Barca sempat unggul lebih dulu pada menit ke-6 ketika Andreas Christensen menjebol gawang Andrey Lunin.
Kemudian Vinicius Junior menyamakan skor 1-1 melalui titik penalti pada menit ke-18.
Barulah Barcelona kemudian sempat merespons dengan adanya upaya dari Lamine Yamal pada menit ke-28.
Penyerang berusia 16 tahun tersebut menyambar sepak pojok yang diambil oleh Raphinha.
Sentuhan kaki Yamal membuat bola tampak melewati garis gawang Real Madrid.
Kiper tuan rumah, Andrey Lunin, lantas menangkis bola keluar kendati bola seluruhnya tampak sudah masuk ke dalam gawang.
Hal itulah kemudian yang membuat para pemain Barcelona melancarkan protes yang membuat laga dihentikan.
Wasit Cesar Soto lantas memutuskan untuk meninjau melalui VAR (Video Assistant Referee).
Namun, Cesar Soto akhirnya tetap tidak menjadikan sepakan dari Yamal itu menjadi gol meskipun VAR memeriksa setiap sudut sebelum kembali memberikan sepak pojok untuk tim tamu.
Selepas itu, para fan Barcelona langsung melancarkan kritik di dunia maya terkait keengganan pihak Liga Spanyol memakai teknologi garis gawang.
Kritikan pun langsung diarahkan ke presiden Liga Spanyol, Javier Tebas.
Pria asal Spanyol itu hanya mengunggah 4 foto dengn takarir 2 kata dalam bahasa Spanyol di akun pribadi Twitter (X).
Jika diartikan takarir itu bermakna “tidak ada komentar”.
Di sisi lain, 4 gambar yang diunggah oleh Tebas sendiri lebih menjelaskan bagaimana teknologi garis gawang juga mengandung kontroversi karena eror yang dibuatnya.
Tebas sendiri penolak penggunaan teknologi tersebut sejak empat tahun kepemimpinannya sebagai presiden LALIGA.
Penolakan itu lebih kepada penerapannya yang dinilai memakan biaya besar.
Jika dihitung-hitung, pemakaian teknologi garis gawang bisa menelan biaya hingga lebih dari 3 juta euro.
Atas dasar itulah yang membuat Tebas akhirnya menolak menggunakan teknologi garis gawang di Liga Spanyol.
Seperti diketahui Liga Spanyol sampai saat ini adalah kompetisi elite Eropa yang masih menolak penggunaan teknologi garis gawang.
Sejauh ini Liga Inggris adalah kompetisi pertama di Eropa yang menerapkan teknologi garis gawang sejak 2014.
Selanjutnya Bundesliga, Liga Prancis, Liga Italia, dan Eredivisie mengadopsinya satu tahun berselang.
Adapun El Clasico jilid 2 di Santiago Bernabeu dimenangkan oleh Real Madrid pada akhirnya.
El Real unggul 3-2 atas rival abadinya berkat gol Jude Bellingham di menit ke-90+1.
Mereka sempat tertinggal 1-2 oleh gol Fermin Lopez (69′) sebelum disamakan 2-2 oleh Lucas Vazquez (73′).