BinjaiNews – Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Rabu (24/4/2024).
Pertandingan antara timnas U-23 Indonesia melawan Korea Selatan ini menjadi laga yang paling dinantikan banyak pihak.
Pasalnya, pemandangan menarik akan terlihat dalam laga tersebut karena duel juru taktik asal Negeri Ginseng akan tersaji.
Shin Tae-yong yang telah melatih timnas Indonesia sejak 2019 tersebut akan menghadapi negaranya sendiri yang ditukangi Hwang Sun-hong.
Sebelum menghadapi negaranya Korea Selatan, Shin Tae-yong pun berbicara banyak soal perjalanan timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 ini.
Pelatih berusia 53 tahun tersebut mengaku bahwa ia memang masih kesal saat babak penyisihan grup karena adanyan kontroversi wasit.
Namun, ia puas karena nak asuhnya bisa tampil bagus dan konsisten hingga skuad Garuda Muda berhasil lolos ke perempat final.
“Pada fase grup saya masih kesal saat melawan Qatar, andai saja jika wasit memimpin laga dengan baik. Kami bisa saja mendapat hasil lebih baik, saya itu tak terjadi,” ujar Shin Tae-yong sebagaimana dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube AFC, Rabu (24/4/2024).
“Lalu lawan Australia mereka adalah lawan tersulit di grup, tapi berkat kekuatan mental dan juga semangat kami yang kuat, plus pemain melakukan yang terbaik, kami dapat hasil bagus.”
Lebih lanjut, saat lawan Yordania Shin mengatakan bahwa ia dan para pemain tentu paham betul bahwa timnas U-23 Indonesia hanya membutuhkan satu poin saja.
Akan tetapi, ia menekankan bahwa itu adalah pilihan terakhir.
Oleh karena itu, timnas U-23 Indonesia tetap tampil maksimal hingga akhirnya menang 4-1 atas Yordania.
“Itu opsi terakhir, jadi saya bilang kepada pemain agar mengincar kemenangan, memberi mereka semangat, dan pemain menjawab kepercayaan itu dengan baik secara keseluruhan,” kata Shin.
“Di tiga laga grup, para pemain bermain baik dan mengeluarkan usaha yang bagus,” ucapnya.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan ini mengatakan bahwa sebenarnya ia menghindari lawan tim berjulukan Taeguk Warriors ini.
Menurutnya, saat penyisihan grup tim Merah Putih memiliki peluang untuk melawan Korea Selatan dan Jepang.
Shin Tae-yong mengaku ingin melawan Jepang dan menghindari Korea Selatan.
Shin mengaku bahwa ia lebih berpengalaman menghadapi Jepang baik sebagai pemain maupun pelatih.
Untuk itu, saat penyisihan grup ia berharap Marselino Ferdinan dan kawan-kawan bisa bertemu Jepang.
Akan tetapi, takdir berkata lain dan skuad Garuda Muda harus menghadapi Korea Selatan.
“Saya sebenarnya menghindari main lawan Korea. Lawan Jepang memang sulit, tetapi saya punya pengalaman melawan mereka sebagai pelatih dan pemain,” ucap Shin.
“Jadi saya kira kami bisa menghadapi Jepang, meski mereka akan tampil mendominasi laga, kami bisa melawan mereka.”
Shin mengaku bahwa sebenarnya ia memang ingin melawan Korea Selatan di final.
Dengan harapan kedua tim bisa sama-sama melaju ke Olimpiade 2024 Paris, tetapi kenyataan berbicara lain.
Untuk itu, timnas U-23 Indonesia harus siap menghadapi Korea Selatan pada laga ini.
Walaupun ia mengaku tak senang, tetapi Shin menekankan timnas U-23 Indonesia akan menampilkan yang terbaik.
“Sekali lagi, pelatih Hwang Sun-hong itu satu negara sama saja. Jadi saya akan melawan negara saya dan saya sebenarnya berpikir ingin lawan Korea Selatan di final,” jelasnya.
“Tetapi takdirnya seperti ini. Saya tidak senang, tapi ya olahraga adalah olahraga, kami akan melakukan yang terbaik.”
Selain itu, Shin mengungkapkan perasaannya saat harus menghadapi Korea Selatan.
Ia merasa campur aduk karena ini akan menjadi pengalaman pertamanya melawan tim negaranya sendiri.
Menurutnya, ia pernah duduk di kursi pelatih timnas Korea Selatan dari berbegai kelompok usia.
Tentu ini bukan hal yang mudah dan sulit.
Akan tetapi, ia bertekad memberikan yang terbaik buat timnas U-23 Indonesia.
“Ini pengalaman pertama saya lawan Korea Selatan, dan sulit memang buat saya,” tutur Shin.
“Apalagi saya melatih Korea Selatan mulai dari U-20, U-23, dan senior, saya juga pernah berjuang bersama para pemain Korea Selatan. Jadi memang sulit bagi saya,” pungkasnya.